Profesor Seni Gugat Universitas AS yang Memecatnya Terkait Gambar Nabi Muhammad

Kamis, 19 Januari 2023 - 15:34 WIB
Profesor Dr Erika López Prater gugat Hamline University yang telah memecatnya terkait gambar Nabi Muhammad yang dia tunjukkan dalam kuliah. Foto/CBS News
WASHINGTON - Seorang profesor seni menggugat sebuah universitas di Minnesota, Amerika Serikat (AS), yang telah memecatnya. Dia dipecat setelah seorang mahasiswa Muslim keberatan dengan gambar Nabi Muhammad yang dia ajarkan dalam kuliah seni global.

Pihak kampus mengaku melakukan "salah langkah" dan mengatakan berencana mengadakan pembicaraan publik tentang kebebasan akademik.

Dalam gugatannya, Profesor Dr Erika López Prater menuduh bahwa Hamline University—sekolah swasta kecil di St Paul—menjadikannya sasaran diskriminasi dan penistaan agama, dan merusak reputasi profesional dan pribadinya.

"Antara lain, Hamline, melalui administrasinya, menyebut tindakan Dr López Prater sebagai 'Islamofobia yang tidak dapat disangkal'," kata pihak pengacara profesor tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CBS News, Kamis (19/1/2023).





"Komentar seperti ini, yang sekarang telah diterbitkan dalam berita di seluruh dunia , akan mengikuti Dr López Prater sepanjang kariernya, yang berpotensi mengakibatkan ketidakmampuannya untuk mendapatkan posisi tetap di lembaga pendidikan tinggi mana pun," lanjut pihak pengacara.

Di Minnesota, gugatan dapat dimulai dengan melayani somasi dan pengaduan kepada pihak yang digugat.

Pengacara López Prater mengatakan gugatan itu diajukan ke Hamline Univesity pada hari Selasa dan akan segera diajukan ke pengadilan.

Presiden Hamline University Fayneese Miller dan Ellen Watters, ketua Dewan Pengawas, merilis pernyataan bersama pada Selasa dengan mengatakan: "Komunikasi, artikel, dan opini baru-baru ini telah mengarahkan sekolah untuk meninjau dan memeriksa kembali tindakan kami."

"Seperti semua organisasi, terkadang kami salah langkah," lanjut pernyataan mereka.

"Demi kepentingan mendengar dari dan mendukung mahasiswa Muslim kami, bahasa yang digunakan tidak mencerminkan sentimen kami terhadap kebebasan akademik. Berdasarkan semua yang telah kami pelajari, kami telah menetapkan bahwa penggunaan istilah 'Islamofobia' oleh kami cacat. "

“Kami sangat mendukung kebebasan akademik untuk semua anggota komunitas Hamline. Kami juga percaya bahwa kebebasan akademik dan dukungan untuk mahasiswa dapat dan harus berdampingan,” imbuh pernyataan mereka.

"Bagaimana dualitas ini dicontohkan di kampus kami, terutama di lingkungan multikultural saat ini di mana kita hidup, adalah percakapan yang menarik, kuat, dan jujur untuk dimiliki oleh akademisi, intelektual, mahasiswa, dan publik."

Pernyataan itu tidak membahas gugatan sang profesor, tetapi mengatakan universitas sangat mendukung kebebasan akademik, yang harus berdampingan dengan dukungan bagi mahasiswa.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More