Raja Saudi: Perang Cegah Yaman Jadi Teater Teroris
A
A
A
RIYADH - Raja Arab Saudi, Salman bin Adulaziz mengatakan perang diluncurkan koalisi yang dipimpin Saudi terhadap wilayah Yaman untuk mencegah negara itu menjadi teater bagi teroris. Menurutnya, kelompok sektarian mencoba untuk melemahkan keamanan wilayah Yaman.
Komentar Raja Salman muncul di tengah serangan Koalisi Arab Saudi terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang nyaris tanpa henti. Serangan udara yang dimulai sejak 26 Maret 2015 lalu sempat memicu Houthi menyerang balik wilayah Arab Saudi yang menewaskan lima orang.
“Operasi (militer) telah mencegah Yaman menjadi sebuah teater untuk terorisme, perselisihan, dan pertempuran internal, mirip dengan beberapa negara lain,” kata Raja Salman dalam sebuah pidato hari Minggu, seperti dilansir kantor berita SPA, Senin (11/5/2015).
“Arab Saudi ingin mendukung Yaman dan menghadapi upaya untuk mengubahnya menjadi alasan sebuah rencana untuk merusak keamanan dan stabilitas kawasan regional,” lanjut Salman.
“Kerajaan (Saudi) dan anggota koalisi mulai kampanye (serangan udara) untuk menyelamatkan Yaman dan saudara-saudara kita dari sebuah kelompok yang bercokol dengan semangat sektarianisme,” imbuh Raja Salman mengacu pada kelompok pemberontak Houhti.
Menurutnya, Houthi di Yaman telah mengancam negara-negara tetangga, terutama Arab Saudi, dengan dukungan dari pihak asing yang ingin menyebarkan pengaruh mereka di seluruh wilayah (Timur Tengah) dan menabur hasutan. Meski tidak menyebut nama, pihak asing yang dimaksud Raja Salman itu diyakini untuk menyindir Iran yang selama ini dituduh mendukung Houthi.
“Ini adalah contoh menggunakan sektarianisme politik untuk mencapai tujuan,” imbuh Salman. “Kelompok Houthi juga didukung oleh kelompok internal Yaman yang mengingkari perjanjian mereka.”
Komentar Raja Salman muncul di tengah serangan Koalisi Arab Saudi terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang nyaris tanpa henti. Serangan udara yang dimulai sejak 26 Maret 2015 lalu sempat memicu Houthi menyerang balik wilayah Arab Saudi yang menewaskan lima orang.
“Operasi (militer) telah mencegah Yaman menjadi sebuah teater untuk terorisme, perselisihan, dan pertempuran internal, mirip dengan beberapa negara lain,” kata Raja Salman dalam sebuah pidato hari Minggu, seperti dilansir kantor berita SPA, Senin (11/5/2015).
“Arab Saudi ingin mendukung Yaman dan menghadapi upaya untuk mengubahnya menjadi alasan sebuah rencana untuk merusak keamanan dan stabilitas kawasan regional,” lanjut Salman.
“Kerajaan (Saudi) dan anggota koalisi mulai kampanye (serangan udara) untuk menyelamatkan Yaman dan saudara-saudara kita dari sebuah kelompok yang bercokol dengan semangat sektarianisme,” imbuh Raja Salman mengacu pada kelompok pemberontak Houhti.
Menurutnya, Houthi di Yaman telah mengancam negara-negara tetangga, terutama Arab Saudi, dengan dukungan dari pihak asing yang ingin menyebarkan pengaruh mereka di seluruh wilayah (Timur Tengah) dan menabur hasutan. Meski tidak menyebut nama, pihak asing yang dimaksud Raja Salman itu diyakini untuk menyindir Iran yang selama ini dituduh mendukung Houthi.
“Ini adalah contoh menggunakan sektarianisme politik untuk mencapai tujuan,” imbuh Salman. “Kelompok Houthi juga didukung oleh kelompok internal Yaman yang mengingkari perjanjian mereka.”
(mas)