Alaska dan Hawaii Ingin Merdeka dari AS

Jum'at, 08 Mei 2015 - 17:35 WIB
Alaska dan Hawaii Ingin...
Alaska dan Hawaii Ingin Merdeka dari AS
A A A
WASHINGTON - Sebuah kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) yang mewakili warga pribumi Alaska dan Hawaii kini berjuang untuk menggelar referendum agar bisa merdeka dari pendudukan Amerika Serikat (AS). Menurut mereka, dua wilayah itu diduduki atau dijajah secara ilegal oleh AS sejak 1959 sampai akhirnya menjadi negara bagian AS.

Kelompok pribumi Alaska dan Hawaii sedang mencari bantuan PBB untuk melakukan intervensi atas tuntutan mereka yang ingin menenetukan nasib sendiri. Mereka akan mengangkat masalah ini pada minggu depan di Universal Periodic Review (UPR) Dewan HAM PBB di Jenewa.

Berdasarkan Pasal 73 Piagam PBB, Alaska dan Hawaii terdaftar pada tahun 1946 sebagai “Non Self-Governing Territories”. Status itu menetapkan Alaska dan Hawaii sebagai wilayah dekolonisasi.

Suara dari warga pribumi Alaska dan Hawaii untuk menentukan nasib mereka sendiri muncul setelah Pemerintah Federal AS dianggap gagal untuk mendengar suara mereka dengan benar. Mereka menghendaki menjadi sebuah negara merdeka dan bukan negara bagian dari AS.

Kelompok ini ingin agar PBB menekan AS atas apa yang mereka sebut sebagai pelanggaran Piagam PBB dan hukum internasional. Mereka menuduh Washington menganiaya masyarakat adat dari Alaska dan Hawaii atas apa yang mereka sebut sebagai pendudukan.

”Budaya kita sedang ditekan. Tapi tindakan AS menargetkan tidak hanya budaya kita, tetapi juga perdamaian dunia, karena memiliki pangkalan militer di Pearl Harbor,” kata Leon Siu, seorang wakil untuk Hawaii dalam kelompok itu, seperti dilansir Itar-Tass, Jumat (8/5/2015).

“Mereka mencemari tanahdan air kami selama latihan. Orang sakit karena itu. Ini adalah penghinaan terhadap tanah kami dan orang-orang kami. Kami tidak ingin menjadi bagian dari mesin perang,” ujarnya.

Ronald Barnes, perwakilan dari Alaska mengatakan bahwa AS tidak memiliki hak atas Alaska. ”Mereka mengambil tanah dan sumber daya mineral dan tambang dalam jumlah besar yang merusak lingkungan kita,” katanya.

Pemerintah AS belum merespons tuntutan kelompok warga pribumi Alaska dan Hawaii yang ingin merdeka itu.
(mas)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Amerika Serikat Akan...
Amerika Serikat Akan Kembali Menjadi Mercusuar Dunia
Berita Terkini
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
19 menit yang lalu
Budaya Malu Korupsi...
Budaya Malu Korupsi Terkenal di Jepang, Mengapa Indonesia Tak Bisa Meniru?
34 menit yang lalu
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
1 jam yang lalu
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
1 jam yang lalu
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
2 jam yang lalu
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
3 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved