ISIS Penggal 2 Pria Atas Tuduhan Mata-mata & Menghina Tuhan
A
A
A
HOMS - ISIS memenggal dua pria dengan pedang di wilayah Homs, Suriah. Satu pria yang dieksekusi dituduh sebagai mata-mata Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan pria lainnya dieksekusi atas tuduhan menghina Tuhan.
Eksekusi itu direkam dan diunggah ke internet. Menurut foto–foto eksekusi yang dilansir Daily Mail, semalam (7/5/2015), tampak lebih dari selusin pria dipaksa berdiri membentuk semi lingkaran untuk menyaksikan eksekusi terhadap dua pria tersebut.
Algojo ISIS yang pertama tidak mengenakan penutup mata menggunakan pedang melengkung untuk membunuh korban pertamayang dituduh sebagai mata-mata Assad. Korbanditutup matanya dan tangannya diikat ke belakang punggung. Sebelum dieksekusi, korban diperintahkan bersandar di depan oleh seorang militan Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) yang menenteng senapan serbu AK-47.
Setelah korban pertama dieksekusi, beberapa menit kemudian, korban kedua yang dituduh menghina Tuhan mengalami nasib serupa di tangan algojo ISIS kedua yang mengenakan penutup muka.
Eksekusi terhadap dua pria di Homs, Suriah, itu merupakan pembunuhan terbaru setelah Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memperingatkan bahwa, situasi kemanusiaan di Suriah telah memburuk tajam.
Peringatan ICRC muncul setelah kunjungan dua hari Direktur ICRC, Dominik Stillhart, ke Ibu Kota Suriah, Damaskus. Dalam kunjungannya itu, dia bertemu para pejabat Pemerintah Suriah dan menyaksikan kondisi sejumlah wilayah Suriah termasuk kamp pengungsi Palestina di Yarmouk yang kondisinya mencemaskan.
“Pertempuran yang meningkat di banyak bagian dari negara itu dan lebih banyak orang yang dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka. Hal ini menyebabkan penderitaan yang tak terhitung,” katanya.
Eksekusi itu direkam dan diunggah ke internet. Menurut foto–foto eksekusi yang dilansir Daily Mail, semalam (7/5/2015), tampak lebih dari selusin pria dipaksa berdiri membentuk semi lingkaran untuk menyaksikan eksekusi terhadap dua pria tersebut.
Algojo ISIS yang pertama tidak mengenakan penutup mata menggunakan pedang melengkung untuk membunuh korban pertamayang dituduh sebagai mata-mata Assad. Korbanditutup matanya dan tangannya diikat ke belakang punggung. Sebelum dieksekusi, korban diperintahkan bersandar di depan oleh seorang militan Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) yang menenteng senapan serbu AK-47.
Setelah korban pertama dieksekusi, beberapa menit kemudian, korban kedua yang dituduh menghina Tuhan mengalami nasib serupa di tangan algojo ISIS kedua yang mengenakan penutup muka.
Eksekusi terhadap dua pria di Homs, Suriah, itu merupakan pembunuhan terbaru setelah Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memperingatkan bahwa, situasi kemanusiaan di Suriah telah memburuk tajam.
Peringatan ICRC muncul setelah kunjungan dua hari Direktur ICRC, Dominik Stillhart, ke Ibu Kota Suriah, Damaskus. Dalam kunjungannya itu, dia bertemu para pejabat Pemerintah Suriah dan menyaksikan kondisi sejumlah wilayah Suriah termasuk kamp pengungsi Palestina di Yarmouk yang kondisinya mencemaskan.
“Pertempuran yang meningkat di banyak bagian dari negara itu dan lebih banyak orang yang dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka. Hal ini menyebabkan penderitaan yang tak terhitung,” katanya.
(mas)