Korut Didesak Lepaskan Dua Mata-mata Korsel
A
A
A
SEOUL - Pemerntah Korea Selatan (Korsel) pada Senin (4/5/2015) mendesak Korut untuk melepaskan empat warganya ditahan, termasuk dua orang yang mengaku sebagai mata-mata untuk intelijen Korsel.
Pengakuan kedua warga Korsel sebagai mata-mata itu muncul ketika diwawancarai CNN. Keduanya ditangkap aparat Korut pada Maret 2015 lalu.
Korut menyatakan bahwa dua warga Korsel Kim Kuk-gi dan Choe Chun-gil ditangkap karena menjadi mata-mata untuk Badan Intelijen Koesel. Keduanya ditangkap di dekat perbatasan China dan Korut di Dandong.
Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan bahwa salah satu dari mereka menjalankan praktik “Gereja bawah tanah”, dan menyebarkan informasi asing di Korut.
Namun, Korsel menganggap tuduhan itu tidak berdasar. ”Korut berulang kali melakukan perbuatan anti-kemanusiaan, itu akan menarik kritik kuat dari Korsel dan masyarakat internasional,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Lim Byeong-cheol, seperti dilansir Reuters.
Pengakuan kedua warga Korsel sebagai mata-mata itu muncul ketika diwawancarai CNN. Keduanya ditangkap aparat Korut pada Maret 2015 lalu.
Korut menyatakan bahwa dua warga Korsel Kim Kuk-gi dan Choe Chun-gil ditangkap karena menjadi mata-mata untuk Badan Intelijen Koesel. Keduanya ditangkap di dekat perbatasan China dan Korut di Dandong.
Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan bahwa salah satu dari mereka menjalankan praktik “Gereja bawah tanah”, dan menyebarkan informasi asing di Korut.
Namun, Korsel menganggap tuduhan itu tidak berdasar. ”Korut berulang kali melakukan perbuatan anti-kemanusiaan, itu akan menarik kritik kuat dari Korsel dan masyarakat internasional,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Lim Byeong-cheol, seperti dilansir Reuters.
(mas)