Kapal Perang Rusia Ganggu Proyek Kabel Swedia-Lithuania
A
A
A
STOCKHOLM - Pemerintah Swedia menuduh kapal-kapal perang Angkatan Laut Rusia mengganggu pekerjaan pemasangan kabel penghubung Swedia dan Lithuania.Tuduhan ini muncul setelah beberapa bulan lalu, Swedia menuding kapal selam Rusia mengusik wilayahnya.
Swedia menegaskan kapal-kapal perang Rusia telah empat kali mengganggu pemasangan kabel itu dalam beberapa bulan terakhir.
”Swedia telah membahas masalah ini dengan Pemerintah Rusia,” kata Pezhman Fivrin, juru bicara Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, kepada surat kabar Aftobladet. Wallstrom menambahkan bahwa, Stockholm akan membahas tuduhan ini pada hari Senin (4/5/2015).
Kementerian Luar Negeri Lithuania juga mengeluarkan tuduhan serupa terhadap Rusia. Menurut mereka, Rusia berupaya untuk mengganggu proyek pemasangan kabel 400 kilometer dari Klaipeda di Lithuania untuk Nybro di pantai timur Swedia.
”Pemerintah Rusia tidak pernah meminta otoritas Lithuania atau menerima otorisasi untuk kegiatan (kapal perang mereka) seperti di zona ekonomi eksklusif Lithuania,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dilansir Russia Today.
Sedangkan Rusia menyatakan, tindaka mereka berdalih untuk melindungi zona latihan militer Moskow.
Swedia menegaskan kapal-kapal perang Rusia telah empat kali mengganggu pemasangan kabel itu dalam beberapa bulan terakhir.
”Swedia telah membahas masalah ini dengan Pemerintah Rusia,” kata Pezhman Fivrin, juru bicara Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, kepada surat kabar Aftobladet. Wallstrom menambahkan bahwa, Stockholm akan membahas tuduhan ini pada hari Senin (4/5/2015).
Kementerian Luar Negeri Lithuania juga mengeluarkan tuduhan serupa terhadap Rusia. Menurut mereka, Rusia berupaya untuk mengganggu proyek pemasangan kabel 400 kilometer dari Klaipeda di Lithuania untuk Nybro di pantai timur Swedia.
”Pemerintah Rusia tidak pernah meminta otoritas Lithuania atau menerima otorisasi untuk kegiatan (kapal perang mereka) seperti di zona ekonomi eksklusif Lithuania,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dilansir Russia Today.
Sedangkan Rusia menyatakan, tindaka mereka berdalih untuk melindungi zona latihan militer Moskow.
(mas)