Polisi Swedia Anggap Bendera Palestina Sebagai Simbol Teroris
A
A
A
STOCKHOLM - Dalam rangka meningkatkan kesadaran di antara petugas, Dewan Taktis Nasional kepolisian Swedia telah mengembangkan daftar organisasi teroris dan simbol -simbol mereka, termasuk di dalamnya bendera Palestina.
Daftar tersebut terungkap ketika pihak kepolisian di wilayah Orebro menyebarkannya ke beberapa sekolah di wilayah tersebut. Penyebaran daftar tersebut dilakukan guna meminimalisir jumlah pemuda Swedia, khususnya di Orebro untuk bergabung ke dalam organsasi teror, seperti ISIS.
Kabar mengenai masuknya bendera Palestina ke dalam simbol teroris di Swedia dibenarkan oleh Kepala Unit Taktis polisi Swedia, Jonas Hysing. Menurut Hysing, masuknya bendera Palestina ke dalam daftar itu, karena kerap digunakan beberapa kelompok teror di Swedia sebagai simbol mereka.
“Kami ingin memperjelas bahwa simbol itu juga berarti bendera Palestina. Kami telah menangani materi ini dengan melakukan pelatihan internal, tapi ada kemungkinan bahwa kami harus memberikan klarifikasi dalam bentuk tulisan di materi yang kami berikan,” ucap Hysing.
Dirinya menuturkan, kelompok teror yang menggunakan sebagai bendera Palestina sebagai simbol mereka adalah kelompok Abu Nidal. "Masalahnya adalah ada beberapa organisasi menggunakan simbol yang sudah dipakai orang lain, dengan konteks yang lain juga," imbuhnya.
Swedia sendiri sejatinya adalah negara anggota Uni Eropa pertama, dan negara ke-135 di dunia yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Bahkan, Swedia telah memberikan izin kepada Palestina untuk membuka keduataan di Stockholm.
Daftar tersebut terungkap ketika pihak kepolisian di wilayah Orebro menyebarkannya ke beberapa sekolah di wilayah tersebut. Penyebaran daftar tersebut dilakukan guna meminimalisir jumlah pemuda Swedia, khususnya di Orebro untuk bergabung ke dalam organsasi teror, seperti ISIS.
Kabar mengenai masuknya bendera Palestina ke dalam simbol teroris di Swedia dibenarkan oleh Kepala Unit Taktis polisi Swedia, Jonas Hysing. Menurut Hysing, masuknya bendera Palestina ke dalam daftar itu, karena kerap digunakan beberapa kelompok teror di Swedia sebagai simbol mereka.
“Kami ingin memperjelas bahwa simbol itu juga berarti bendera Palestina. Kami telah menangani materi ini dengan melakukan pelatihan internal, tapi ada kemungkinan bahwa kami harus memberikan klarifikasi dalam bentuk tulisan di materi yang kami berikan,” ucap Hysing.
Dirinya menuturkan, kelompok teror yang menggunakan sebagai bendera Palestina sebagai simbol mereka adalah kelompok Abu Nidal. "Masalahnya adalah ada beberapa organisasi menggunakan simbol yang sudah dipakai orang lain, dengan konteks yang lain juga," imbuhnya.
Swedia sendiri sejatinya adalah negara anggota Uni Eropa pertama, dan negara ke-135 di dunia yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Bahkan, Swedia telah memberikan izin kepada Palestina untuk membuka keduataan di Stockholm.
(esn)