Dikirim ke Reaktor Fukushima, Robot Mati Dalam 3 Jam
A
A
A
FUKUSHIMA - Dampak bocornya reaktor nuklir Fusukhima, Jepang, akibat gempa dan tsunami tahun 2011 sudah dalam tahap mengerikan. Hal itu terlihat, ketika robot yang dikirim ke reaktor nuklir Fukushima untuk pertama kalinya mati dalam tempo tiga jam.
Sejak tiga dari enam reaktor nuklir Fuskushima meledak akibat gempa dan tsunami 2011, sekitar 300 ribu warga Jepang di sekitar reaktor nuklir telah dievakuasi. Akibat bencana gempa dan tsunami itu hampir 16 ribu orang tewas.
Robot itu dikirim ke salah satu reaktor nuklir Fukushima untuk menjalankan misi memeriksa reaktor nuklir yang meleleh. Namun, misinya gagal karena dampak kebocoran nuklir yang luar biasa.
Namun, sebelum mati robot itu telah mengambil gambar nyata kondisi kebocoran reaktor nuklir Fuskuhima yang dirilis untuk pertama kalinya setelah bencana tahun 2011.
Robot yang dikembangkan oleh Hitachi-GE Nuclear Energy and the International Research Institute for Nuclear Decommissioning, itu seharunya bisa bekerja selama 10 jam pada tingkat radiasi nuklir. Tapi, robot itu mati setelah “transformator”-nya berhenti bekerja sebelum robot itu rampung menjalankan misinya.
Gara-gara robot yang pertama dikirim ke reaktor nuklir Fuskushima itu mati, misi robot kedua terpaksa ditunda. Para insinyur kini sedang menyelidiki penyebab matinya robot pemeriksa reaktor nuklir Fukushima tersebut.
Tokyo Electric Power Company (Tepco), yang mengoperasikan pabrik nuklir Fukushima, mengakui bahwa robot yang ditugaskan itu hanya mampu menyelesaikan dua pertiga dari misi yang ditugaskan.
Juru bicara Tepco, Teruaki Kobayashi, seperti dikutip Daily Mail, semalam (13/4/2015), mengatakan robot itu telah bekerja mengumupulkan data tentang suhu, tingkat radiasi dan merekam gambar nyata di bagian bawah inti reaktor nuklir Fukushima.
Sejak tiga dari enam reaktor nuklir Fuskushima meledak akibat gempa dan tsunami 2011, sekitar 300 ribu warga Jepang di sekitar reaktor nuklir telah dievakuasi. Akibat bencana gempa dan tsunami itu hampir 16 ribu orang tewas.
Robot itu dikirim ke salah satu reaktor nuklir Fukushima untuk menjalankan misi memeriksa reaktor nuklir yang meleleh. Namun, misinya gagal karena dampak kebocoran nuklir yang luar biasa.
Namun, sebelum mati robot itu telah mengambil gambar nyata kondisi kebocoran reaktor nuklir Fuskuhima yang dirilis untuk pertama kalinya setelah bencana tahun 2011.
Robot yang dikembangkan oleh Hitachi-GE Nuclear Energy and the International Research Institute for Nuclear Decommissioning, itu seharunya bisa bekerja selama 10 jam pada tingkat radiasi nuklir. Tapi, robot itu mati setelah “transformator”-nya berhenti bekerja sebelum robot itu rampung menjalankan misinya.
Gara-gara robot yang pertama dikirim ke reaktor nuklir Fuskushima itu mati, misi robot kedua terpaksa ditunda. Para insinyur kini sedang menyelidiki penyebab matinya robot pemeriksa reaktor nuklir Fukushima tersebut.
Tokyo Electric Power Company (Tepco), yang mengoperasikan pabrik nuklir Fukushima, mengakui bahwa robot yang ditugaskan itu hanya mampu menyelesaikan dua pertiga dari misi yang ditugaskan.
Juru bicara Tepco, Teruaki Kobayashi, seperti dikutip Daily Mail, semalam (13/4/2015), mengatakan robot itu telah bekerja mengumupulkan data tentang suhu, tingkat radiasi dan merekam gambar nyata di bagian bawah inti reaktor nuklir Fukushima.
(mas)