Perang di Yaman Sengsarakan Mahasiswa Indonesia

Senin, 13 April 2015 - 17:59 WIB
Perang di Yaman Sengsarakan Mahasiswa Indonesia
Perang di Yaman Sengsarakan Mahasiswa Indonesia
A A A
JAKARTA - Maulana Al Sufi, mahasiwa Universitas al-Ahgaff asal Pasuruan, Jawa Timur, mengeluhkan perang di Yaman yang tidak hanya menyengsarakan rakyat sipil Yaman, tapi juga para mahasiswa Indonesia yang belajar di Yaman. Gara-gara perang itu, dia dan teman-temannya kehlangan fokus untuk belajar.

"Saat itu yangg lagi fokus belajar pikirannya terganggu, terlebih saat itu sedang dekat dengan ujian semeter dua di Universitas al-Ahgaff, Tarim, Yaman. Peperangan semakin hari semakin berkecamuk di al-Hudaydah, terutama di Aden. Tapi Alhamdulilah kita yang berada di Univeritas al-Ahgaff, di Hadramaut, tidak apa-apa," kata Maualana.

"Di tempat kami memang tidak ada konflik, tapi terjadi krisis, seperti gas tidak ada, listrik mati dan bensin sudah tidak ada. Di Tarim, dalam satu hari bisa empat kali matu lampu. Beras semuanya mahal. Sebab semua kota di dekat Tarim rusak dibom, Pabrik-pabrik hampir semua dibom," ujarnya, Senin (13/4/2015).

Dia mengungkap mengapa banyak pelajar Indonesia di Yaman yang enggan dievakuasi. Menurutnya, mayoritas dari mereka yang tidak ingin pulang adalah para pelajar tingkat akhir yang sedang menunggu ujian akhir.

"Kemarin teman saya menelepon, pas pesawat jet berada di atas asramanya. Di saat itu kata dia, 'mati tak mati harus lulus hari ini'. Tapi karena saya masih semester tiga, saya beranikan pulang," kata Maulana.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5416 seconds (0.1#10.140)