Perang Berkecamuk, 23 WNI di Yaman Ditangkap
A
A
A
JAKARTA - Di saat perang di Yaman sedang berkecamuk, sebanyak 23 Warga Negara Indonesia (WNI) justru ditangkap oleh otoritas di Yaman. Demikian konfirmasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Senin (30/3/2015).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan puluhan WNI yang ditangkap rata-rata mahasiswa yang tersangkut masalah administrasi. "Dari informasi yang kita peroleh itu karena masalah imigrasi atau izin tinggal," kata Menlu Retno, Senin (30/3/2015).
Pemerintah Indonesia, katanya, terus mengupayakan pemulangan para WNI yang ada di Yaman, khusunya yang berada di Ibu Kota Sanaa. Setidaknya terdapat 4.158 WNI yang ada di Yaman, di mana mayoritas dari mereka ada mahasiswa.
"Terdapat 4.159 WNI, di mana 2.626 di antaranya adalah mahasiswa. Sebanyak 1.488 adalah pekerja profesional di Yaman yang kerja perusahaan minyak dan gas di negara tersebut. Sedangkan 45 orang lainnya adalah diplomat kita beserta keluarganya," ujar Retno.
Kondisi Yaman saat ini masih mencekam. Pertempuran antara milisi Houthi dan pasukan koalisi Teluk yang semula berpusat di Sanaa, kini mulai menyebar ke wilayah lain di Yaman.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan puluhan WNI yang ditangkap rata-rata mahasiswa yang tersangkut masalah administrasi. "Dari informasi yang kita peroleh itu karena masalah imigrasi atau izin tinggal," kata Menlu Retno, Senin (30/3/2015).
Pemerintah Indonesia, katanya, terus mengupayakan pemulangan para WNI yang ada di Yaman, khusunya yang berada di Ibu Kota Sanaa. Setidaknya terdapat 4.158 WNI yang ada di Yaman, di mana mayoritas dari mereka ada mahasiswa.
"Terdapat 4.159 WNI, di mana 2.626 di antaranya adalah mahasiswa. Sebanyak 1.488 adalah pekerja profesional di Yaman yang kerja perusahaan minyak dan gas di negara tersebut. Sedangkan 45 orang lainnya adalah diplomat kita beserta keluarganya," ujar Retno.
Kondisi Yaman saat ini masih mencekam. Pertempuran antara milisi Houthi dan pasukan koalisi Teluk yang semula berpusat di Sanaa, kini mulai menyebar ke wilayah lain di Yaman.
(mas)