Tangkal ISIS, Islam Indonesia Dikenalkan di Eropa

Senin, 23 Maret 2015 - 17:48 WIB
Tangkal ISIS, Islam Indonesia Dikenalkan di Eropa
Tangkal ISIS, Islam Indonesia Dikenalkan di Eropa
A A A
BRUSSELS - Kementerian Agama Republik Indonesia gencar memperkenalkan "Islam Indonesia" kepada tokoh-tokoh Eropa. Hal itu untuk menangkal paham ISIS yang mencatut dan merusak citra Islam.

Menurut Kabalitbang dan Diklat Kementerian Agama, Abd. Rahman Mas’ud, Islam di Indonesia telah menjadi “Islam Indonesia”. Ajaran dan praktik beragama Islam, katanya, telah menyatu dengan lokalitas dan identitas kultur Indonesia.

Dengan mengenalkan “Islam Indonesia” itu, pemerintah Indonesia menjelaskan bahwa praktik beragama bisa berjalan harmonis, menyatu dan tidak bermasalah dalam konteks hidup bersama di tengah keragaman agama dan suku bangsa.

Pengenalan “Islam Indonesia” kepada tokoh-tokoh Eropa di Brussel itu, disampaikan Mas’ud saat menjadi pembicara dalam konferensi bertajuk “Religion and Politics in a Free Society” (Fundamentalism – When Religion becomes Violence), di Brussel, yang dilansir situs resmi Kementerian Agama, Minggu (22/3/2015).

Dalam mengenalkan “Islam Indonesia”, Mas’ud mendapat beragam pertanyaan yang rata-rata mempermasalahkan karakter Islam yang dibawa para imigran Muslim di Belgia, yang sejatinya tidak sesuai dengak karakter masyarakat Eropa.Masalah itulah yang kerap memicu kesalahpahaman budaya dan kesan diskriminasi.

Karakter Islam yang dibawa para imigran dan ternyata tidak cocok dengan karakter warga Eropa telah memicu beragam isu, mulai dari isu terorisme, radikalisme, kekerasan, dan termasuk isu penyebaran kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) yang kini jadi “momok” dunia. Terlebih ada data yang menyebut, bahwa ribuan warga Eropa telah bergabung dengan ISIS di Suriah.

Dalam penjelasannya, Kementerian Agama Republik Indonesia menilai ISIS adalah borok modernitas yang sarat kekerasan. ”Maka, sekali lagi, model 'Islam Indonesia' yang tersenyum, santun, anti-kekerasan layak memperkaya hubungan antar-kebudayaan yang tengah terjadi,” demikian keterangan tertulis dari Kementerian Agama.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5234 seconds (0.1#10.140)