Hacker Bobol Data AS, Ada 89 File Indonesia Kebanyakan soal ISIS

Selasa, 23 Juni 2020 - 18:09 WIB
loading...
Hacker Bobol Data AS,...
Puluhan file tentang Indonesia yang kebanyakan soal ISIS dibocorkan kelompok peretas. Data ini dicuri kelompok peretas dari 200 departemen kepolisian AS dan pusat fusi AS. Foto/Tangkapan layar hunter.ddosecrets.com
A A A
JAKARTA - Sebuah kelompok aktivis peretas atau hacker mencuri data dari 200 departemen kepolisian dan pusat fusi Amerika Serikat (AS). Mereka telah memublikasikan data curian 296 GB yang mencakup 89 file tentang Indonesia .

Dari 89 file tentang Indonesia yang dibocorkan itu kebanyakan tentang dokumen kelompok teroris Islamic State (IS) atau yang sebelumnya bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

File-file tersebut dinamai BlueLeaks dan telah diterbitkan oleh Distributed Denial of Secrets (DDoSecrets), sebuah kelompok yang menggambarkan dirinya sebagai "transparency collective".

Data yang dibocorkan sejak Jumat pekan lalu telah tersedia secara online di portal BlueLekas, yakni hunter.ddosecrets.com. Data yang bocor berisi lebih dari satu juta file, seperti dokumen yang dipindai, video, email, file audio, dan banyak lagi.

DDoSecrets mengklaim file yang bocor itu mengandung lebih dari sepuluh tahun file milik lebih dari 200 departemen kepolisian dan pusat fusi penegakan hukum dari seluruh AS.

Menurut DDoSecrets, sebagian besar file adalah laporan polisi dan FBI, buletin keamanan, panduan penegakan hukum, dan banyak lagi. Beberapa file juga diduga berisi informasi sensitif dan pribadi, seperti nama, nomor rekening bank, dan nomor telepon.

DDoSecrets mengklaim menerima data BlueLeaks milik "Anonymous", kelompok peretas terkenal. (Baca: Dicuri Hacker, Rahasia Rudal Nuklir AS Jatuh ke Tangan Rusia )

Sebagian besar file yang terdaftar di portal BlueLeaks diberi label "Netsential.com Inc," sebuah perusahaan web hosting yang berbasis di Houston, Texas.

KrebsOnSecurity, seperti dikutip zdnet, Selasa (23/6/2020), melaporkan sebelumnya bahwa National Fusion Center Association (NFCA), asosiasi pusat yang mewakili semua pusat fusi di seluruh AS, mengonfirmasi keaslian kebocoran dalam peringatan keamanan internal yang dikirimkannya kepada para anggotanya.

NFCA mengatakan bahwa setelah analisis pendahuluan, data tersebut tampaknya berasal dari server Netsential, penyedia hosting web untuk banyak lembaga penegakan hukum dan pusat fusi AS.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
Trump Tolak Rencana...
Trump Tolak Rencana Israel Menyerang Iran, Apa Alasannya?
Bawa 159 Orang, Pesawat...
Bawa 159 Orang, Pesawat United Airlines Terbakar setelah Tabrak Seekor Kelinci
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-1B ke Semenanjung Korea, Korut Sebut Gertakan Sembrono
China kepada AS: Berhenti...
China kepada AS: Berhenti Mengancam dan Memeras!
Rudal China Bisa Tenggelamkan...
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Terkunci saat Siram...
Terkunci saat Siram Tanaman, Perempuan Ini Terjebak di Balkon Apartemen 2 Hari
Rekomendasi
Pramugari Wings Air...
Pramugari Wings Air Laporkan Anggota DPRD Sumut ke Polisi Buntut Cekcok di Pesawat
Bantah Selingkuh, Paula...
Bantah Selingkuh, Paula Verhoeven Siap Pertanggungjawabkan Ucapannya hingga ke Akhirat
PLN Icon Plus Perkuat...
PLN Icon Plus Perkuat Sinergi Wujudkan Tema Besar Tahun 2025
Berita Terkini
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
8 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
9 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
10 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
10 jam yang lalu
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
10 jam yang lalu
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
12 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved