Rakyat Singapura Sedih dan Bangga pada Lee Kuan Yew
A
A
A
SINGAPURA - Meninggalnya Perdana Menteri (PM) pertama Singapura, Lee Kuan Yew, membuat rakyat Singapura sedih. Tapi, mereka juga bangga karena diwarisi Singapura yang maju dan modern.
Lee Kuan Yew yang meninggal di usia 91 tahun pada dini hari tadi (23/3/2015) memang sudah pensiun dari panggung politik Singapura sejak 1990. Tapi, sampai akhir hayatnya Lee Kuan Yew tetap menjadi tokoh berpengaruh dalam pemerintahan PM Singapura, Lee Hsien Loon, yang tak lain adalah putra Lee Kuan Yew.
”Perdana menteri sangat berduka untuk mengumumkan meninggalnya Lee Kuan Yew, perdana menteri dan bapak pendiri Singapura,” kata PM Lee Hsien Loong, dalam sebuah pernyataan. Ribuan orang telah mengirim bunga dan kartu berisis ucapan doa di rumah sakit selama tiga hari terakhir sebelum Lee Kuan Yew meninggal.
”Terima kasih (Lee Kuan Yew) telah memberikan kita, Singapura, bangsa yang besar untuk ditinggali, sebuah negara yang bisa buat saya bangga, sebuah negara di mana saya bisa pergi keluar tengah malam dan tidak takut,” kata seorang warga Singapura, Nurhidayah Osman, yang menulis di halaman Facebook PM Singapura.
Ribuan rakyat Singapura berharap bisa memberikan penghormatan mereka di Istana Pemerintah di gedung era kolonial di pusat kota perbelanjaan Orchard Road.
”Air mata saya menggenangnya, seperti saat saya menerima berita sedih,” kata mantan PM Singapura, Goh Chok Tong, yang merupakan pengganti Lee Kuan Yew. ”Dia adalah pemimpin saya, mentor, dan inspirasi,” lanjut Goh di halaman Facebook.
Pemerintah Singapura mengumumkan tujuh hari berkabung untuk mengenang Lee Kuan Yew. Jenazah Lee Kuan Yew sendiri akan dimakamkan 29 Maret 2015 mendatang.
Lee Kuan Yew yang meninggal di usia 91 tahun pada dini hari tadi (23/3/2015) memang sudah pensiun dari panggung politik Singapura sejak 1990. Tapi, sampai akhir hayatnya Lee Kuan Yew tetap menjadi tokoh berpengaruh dalam pemerintahan PM Singapura, Lee Hsien Loon, yang tak lain adalah putra Lee Kuan Yew.
”Perdana menteri sangat berduka untuk mengumumkan meninggalnya Lee Kuan Yew, perdana menteri dan bapak pendiri Singapura,” kata PM Lee Hsien Loong, dalam sebuah pernyataan. Ribuan orang telah mengirim bunga dan kartu berisis ucapan doa di rumah sakit selama tiga hari terakhir sebelum Lee Kuan Yew meninggal.
”Terima kasih (Lee Kuan Yew) telah memberikan kita, Singapura, bangsa yang besar untuk ditinggali, sebuah negara yang bisa buat saya bangga, sebuah negara di mana saya bisa pergi keluar tengah malam dan tidak takut,” kata seorang warga Singapura, Nurhidayah Osman, yang menulis di halaman Facebook PM Singapura.
Ribuan rakyat Singapura berharap bisa memberikan penghormatan mereka di Istana Pemerintah di gedung era kolonial di pusat kota perbelanjaan Orchard Road.
”Air mata saya menggenangnya, seperti saat saya menerima berita sedih,” kata mantan PM Singapura, Goh Chok Tong, yang merupakan pengganti Lee Kuan Yew. ”Dia adalah pemimpin saya, mentor, dan inspirasi,” lanjut Goh di halaman Facebook.
Pemerintah Singapura mengumumkan tujuh hari berkabung untuk mengenang Lee Kuan Yew. Jenazah Lee Kuan Yew sendiri akan dimakamkan 29 Maret 2015 mendatang.
(mas)