Tolak Serahkan Crimea, Rusia Justru Pamer Kekuatan
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengisyaratkan menolak menyerahkan wilayah Crimea ke Ukraina, meski diming-imingi pencabutan sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat. Sebaliknya, Rusia justru pamer kekuatan militer dengan menggelar latihan perang besar-besaran di Crimea.
Rusia menegaskan, Crimea sudah bergabung ke Federasi Rusia atas keinginan rakyat Crimea yang sudah melakukan referendum usai lepas dari Ukraina tahun lalu. Parlemen Rusia sendiri menyetujui aneksasi Crimea pada 21 Maret 2014 atau hampir setahun silam.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengabaikan tawaran AS yang ingin mencabut sanksi ekonomi terhadap Rusia, jika Moskow menyerahkan kembali Crimea kepada Ukraina.
“Crimea merupakan wilayah Federasi Rusia dan tentu subjek daerah kita tidak untuk diskusikan,” ujar Peskov, seperti dikutip Reuters, Rabu (18/3/2015).
Sebelumnya militer Rusia mengkonfirmasi, bahwa Rusia telah menggelar latihan perang besar-besaran di Crimea yang melibatkan ribuan tentara. Bahkan, Angkatan Udara Rusia mengerahkan pesawat jet bomber supersonik ke Crimea untuk terlibat dalam laihan perang itu. (Baca: Rusia Kerahkan Jet Bomber Supersonik ke Crimea)
”Dalam perjalanan sekejap untuk bersiap latihan perang, pesawat angkatan bersenjata Tu-22M3 akan dikerahkan ke Crimea,” tulis kantor berita Itar-Tass, semalam (17/3/2015) mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Rusia.
Kremlin merinci jumlah tentara Rusia yang terlibat dalam latihan perang besar-besaran ini mencapai hingga 38 ribu personel. Selain itu, sebanyak 3.360 unit senjata dan kendaraan, 110 pesawat dan 55 kapal perang juga ikut dikerahkan.
”Tantangan militer baru dan ancaman yang ada menuntut dorongan lebih lanjut dari kemampuan militer dari angkatan bersenjata,” kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu.
Rusia menegaskan, Crimea sudah bergabung ke Federasi Rusia atas keinginan rakyat Crimea yang sudah melakukan referendum usai lepas dari Ukraina tahun lalu. Parlemen Rusia sendiri menyetujui aneksasi Crimea pada 21 Maret 2014 atau hampir setahun silam.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengabaikan tawaran AS yang ingin mencabut sanksi ekonomi terhadap Rusia, jika Moskow menyerahkan kembali Crimea kepada Ukraina.
“Crimea merupakan wilayah Federasi Rusia dan tentu subjek daerah kita tidak untuk diskusikan,” ujar Peskov, seperti dikutip Reuters, Rabu (18/3/2015).
Sebelumnya militer Rusia mengkonfirmasi, bahwa Rusia telah menggelar latihan perang besar-besaran di Crimea yang melibatkan ribuan tentara. Bahkan, Angkatan Udara Rusia mengerahkan pesawat jet bomber supersonik ke Crimea untuk terlibat dalam laihan perang itu. (Baca: Rusia Kerahkan Jet Bomber Supersonik ke Crimea)
”Dalam perjalanan sekejap untuk bersiap latihan perang, pesawat angkatan bersenjata Tu-22M3 akan dikerahkan ke Crimea,” tulis kantor berita Itar-Tass, semalam (17/3/2015) mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Rusia.
Kremlin merinci jumlah tentara Rusia yang terlibat dalam latihan perang besar-besaran ini mencapai hingga 38 ribu personel. Selain itu, sebanyak 3.360 unit senjata dan kendaraan, 110 pesawat dan 55 kapal perang juga ikut dikerahkan.
”Tantangan militer baru dan ancaman yang ada menuntut dorongan lebih lanjut dari kemampuan militer dari angkatan bersenjata,” kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu.
(mas)