ISIS Hancurkan Kota Patung Banteng Berkepala Manusia
A
A
A
KHORSABAD - ISIS telah menghancurkan kota kuno di Khorsabad, Irak yang terkenal dengan patung banteng bersayap dan berkapala manusia. Kota yang dihancurkan ISIS itu berumur sekitar 2.700 tahun.
Para pejabat di Kota Khorsabad mengatakan selama beberapa hari mereka telah memeriksa kerusakan di kota itu. Perusakan situs bersejarah oleh kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di Kota Khorsabad ini menyusul aksi serupa yang lebih dulu terjadi di Kota Niniwe, Nimrud dan Hatra.
Pada hari Rabu Direktur Monumen Barang Antik di Kota Khorsabad, Qais Rasheed, telah meninjau dampak kerusakan di kota kuno Irak itu.
”Tembok-tembok kota dihancurkan, termasuk beberapa elemen dari kuil-kuil. Tapi kita tidak tahu sejauh mana sebenarnya (kerusakannya),” ujar Rasheed kepada Reuters, yang dilansir Kamis (12/3/2015).”Penjarahan terjadi, dan kemudian mereka meratakannya.”
Kota Khorsabad diincar ISIS karena memiliki peninggalan arkeologi terkaya di dunia. Kota itu dibangun di masa kejayaan Kerajaan Asyur kuno. Bangunan bersejarah yang berdiri merupakan hasil peradaban Yunani-Romawi yang berkembang dengan budaya Muslim dan Kristen yang sudah berkembang selama berabad-abad.
Benda-benda kuno bernilai tinggi itu dijarah ISIS dan menjadi sumber pendapatan kelompok radikal yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi itu. PBB telah mengutuk tindakan ISIS sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap warisan bersejarah umat manusia.
Rasheed mengatakan Irak telah meminta bantuan Amerika Serikat untuk memantau dampak kerusakan kota-kota kuno dengan citra satelit. Tapi, permintaann bantuan itu tidak direspons Amerika.
”Mereka mengatakan bagaimana bekerja untuk mendapatkan gambar? Apakah sulit bagi Amerika untuk mendapatkan foto-foto satelit?,” keluh Rasheed.
Pemerintah Irak juga memohon bantuan koalisi internasional anti-ISIS untuk mengerahkan semua kekuatannya. ”Kami meminta seluruh warga dunia, dan terutama koalisi internasional, untuk mengaktifkan kemampuannya, karena setiap hari berlalu, kita memiliki kerugian baru,” kata Menteri Pariwisata dan Purbakala Irak, Adel Shirshab, kepada Reuters.
Para pejabat di Kota Khorsabad mengatakan selama beberapa hari mereka telah memeriksa kerusakan di kota itu. Perusakan situs bersejarah oleh kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di Kota Khorsabad ini menyusul aksi serupa yang lebih dulu terjadi di Kota Niniwe, Nimrud dan Hatra.
Pada hari Rabu Direktur Monumen Barang Antik di Kota Khorsabad, Qais Rasheed, telah meninjau dampak kerusakan di kota kuno Irak itu.
”Tembok-tembok kota dihancurkan, termasuk beberapa elemen dari kuil-kuil. Tapi kita tidak tahu sejauh mana sebenarnya (kerusakannya),” ujar Rasheed kepada Reuters, yang dilansir Kamis (12/3/2015).”Penjarahan terjadi, dan kemudian mereka meratakannya.”
Kota Khorsabad diincar ISIS karena memiliki peninggalan arkeologi terkaya di dunia. Kota itu dibangun di masa kejayaan Kerajaan Asyur kuno. Bangunan bersejarah yang berdiri merupakan hasil peradaban Yunani-Romawi yang berkembang dengan budaya Muslim dan Kristen yang sudah berkembang selama berabad-abad.
Benda-benda kuno bernilai tinggi itu dijarah ISIS dan menjadi sumber pendapatan kelompok radikal yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi itu. PBB telah mengutuk tindakan ISIS sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap warisan bersejarah umat manusia.
Rasheed mengatakan Irak telah meminta bantuan Amerika Serikat untuk memantau dampak kerusakan kota-kota kuno dengan citra satelit. Tapi, permintaann bantuan itu tidak direspons Amerika.
”Mereka mengatakan bagaimana bekerja untuk mendapatkan gambar? Apakah sulit bagi Amerika untuk mendapatkan foto-foto satelit?,” keluh Rasheed.
Pemerintah Irak juga memohon bantuan koalisi internasional anti-ISIS untuk mengerahkan semua kekuatannya. ”Kami meminta seluruh warga dunia, dan terutama koalisi internasional, untuk mengaktifkan kemampuannya, karena setiap hari berlalu, kita memiliki kerugian baru,” kata Menteri Pariwisata dan Purbakala Irak, Adel Shirshab, kepada Reuters.
(mas)