Jerman dan Ukraina Minta Rusia Tekan Separatis
A
A
A
BERLIN - Belum berjalannya gencatan senjata di Ukraina timur kembali membuat para pemimpin Eropa bergerak. Para pemimpin dari Ukraina, Jerman dan juga Rusia dilaporkan kembali terlibat dalam perbincangan melalui telepon untuk membahas hal ini.
Dalam perbincangan tersebut, menurut juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko meminta Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan pengaruhnya terhadap separatis di Ukraina timur.
"Kanselir Jerman dan Presiden Poroshenko meminta kepada Presiden Putin untuk menggunakan pengaruhnya, dan mendesak separatis agar menerapkan gencatan senjata," ucap Seibert, seperti dilansir Reuters, Selasa (17/2/2015).
"Kanselir dan kedua pemimpin juga menyepakati langkah-langkah konkrit untuk memungkinkan OSCE mengamati situasi di Ukraina timur, mengingat saat ini gencatan senjata sangat rawan untuk dilanggar," tambahnya.
Sementara itu, terkait penarikan senjata dan pasukan dari Ukraina timur, Seibert menyatakan ketiga pemimpin itu tetap pada pendirian mereka, bahwa hal tersebut harus segera dilakukan. Hingga saat ini, baik Kiev dan separatis masih belum mau untuk menarik mundur pasukan mereka.
Dalam perbincangan tersebut, menurut juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko meminta Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan pengaruhnya terhadap separatis di Ukraina timur.
"Kanselir Jerman dan Presiden Poroshenko meminta kepada Presiden Putin untuk menggunakan pengaruhnya, dan mendesak separatis agar menerapkan gencatan senjata," ucap Seibert, seperti dilansir Reuters, Selasa (17/2/2015).
"Kanselir dan kedua pemimpin juga menyepakati langkah-langkah konkrit untuk memungkinkan OSCE mengamati situasi di Ukraina timur, mengingat saat ini gencatan senjata sangat rawan untuk dilanggar," tambahnya.
Sementara itu, terkait penarikan senjata dan pasukan dari Ukraina timur, Seibert menyatakan ketiga pemimpin itu tetap pada pendirian mereka, bahwa hal tersebut harus segera dilakukan. Hingga saat ini, baik Kiev dan separatis masih belum mau untuk menarik mundur pasukan mereka.
(esn)