Terancam, Ini Reaksi Kartunis Swedia Penghina Nabi Muhammad
A
A
A
COPENHAGEN - Nyawa kartunis Swedia, Lars Vilks, yang memicu kontroversi setelah membuat kartun yang menghina Nabi Muhammad tahun 2007 mulai terancam. Setelah diyakini jadi target dalam serangan di Copenghagen, kartunis itu mulai bereaksi.
Vilks telah memicu kemarahan umat Muslim pada tahun 2007, setelah dia menggambarkan sosok Nabi Muhammad seperti hewan. Setelah terancam, Vilks berdalih bahwa ulahnya itu tidak bermaksud untuk memprovokasi umat Muslim. (Baca: ISIS Hargai Kepala Kartunis Penghina Nabi USD150 Ribu)
Menurutnya, tujuannya hanya untuk menantang kebenaran politik di dunia seni. Sejak berulah, Vilks kerap diteror. Salah satu orang yang ingin membunuhnya mengaku sebagai Jihad Jane, kini telah dipenjara.
Kartunis Swedia itu disebut-sebut juga diincar pelaku serangan di dekat sinagog Copenghagen, Omar El Hussein, 22, warga kelahiran Denmark. Pria itu ditembak mati setelah membunuh dua orang, kemarin. (Baca juga: Penyerang Copenhagen Diduga Terinspirasi Teror Charlie Hebdo)
Sebelum tahun 2007, Vilks dikenal sebagai pematung. Ketika penembakan di dekat sinagog Copegnhagen, Vilks diketahui berada di kota itu untuk menandai peringatan dijatuhkannya fatwa mati oleh pemimpin dan ulama Iran terhadap Salman Rushdie, penulis novel “The Satanic Verses” atau novel “Ayat-ayat Setan”.
”Dalam seni, dikatakan tidak ada lagi batas-batas untuk menyeberang,” katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (16/2/2015). Vilks mengaku bahwa dia telah memikirkan kontroversi atas kartun Nabi Muhammad buatannya yang diterbitkan surat kabar Denmark, Jyllens-Posten. Kartun itu telah memicu kerusuhan di Timur Tengah beberapa tahun silam.
Vilks telah memicu kemarahan umat Muslim pada tahun 2007, setelah dia menggambarkan sosok Nabi Muhammad seperti hewan. Setelah terancam, Vilks berdalih bahwa ulahnya itu tidak bermaksud untuk memprovokasi umat Muslim. (Baca: ISIS Hargai Kepala Kartunis Penghina Nabi USD150 Ribu)
Menurutnya, tujuannya hanya untuk menantang kebenaran politik di dunia seni. Sejak berulah, Vilks kerap diteror. Salah satu orang yang ingin membunuhnya mengaku sebagai Jihad Jane, kini telah dipenjara.
Kartunis Swedia itu disebut-sebut juga diincar pelaku serangan di dekat sinagog Copenghagen, Omar El Hussein, 22, warga kelahiran Denmark. Pria itu ditembak mati setelah membunuh dua orang, kemarin. (Baca juga: Penyerang Copenhagen Diduga Terinspirasi Teror Charlie Hebdo)
Sebelum tahun 2007, Vilks dikenal sebagai pematung. Ketika penembakan di dekat sinagog Copegnhagen, Vilks diketahui berada di kota itu untuk menandai peringatan dijatuhkannya fatwa mati oleh pemimpin dan ulama Iran terhadap Salman Rushdie, penulis novel “The Satanic Verses” atau novel “Ayat-ayat Setan”.
”Dalam seni, dikatakan tidak ada lagi batas-batas untuk menyeberang,” katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (16/2/2015). Vilks mengaku bahwa dia telah memikirkan kontroversi atas kartun Nabi Muhammad buatannya yang diterbitkan surat kabar Denmark, Jyllens-Posten. Kartun itu telah memicu kerusuhan di Timur Tengah beberapa tahun silam.
(mas)