Ratu Cantik Rania: Yordania Hadapi Pembajak Islam
A
A
A
AMMAN - Ratu cantik Yordania, Rania, mengatakan, negaranya sedang menghadapi orang-orang yang telah membajak Islam. Komentar Ratu Rania itu ditujukan kepada kelompok ISIS yang jadi sasaran balas dendam militer Yordania atas kematian pilotnya.
Ratu Rania menyampaikan hal itu untuk para peserta konferensi di Dubai, Uni Emirat Arab. Dia sedianya akan menghadiri acara tersebut, namun karena negaranya masih berduka dia membatalkannya.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah membuat rakyat Yordania marah dengan merilis video berisi pembakaran pilot Yordania, Mouath al-Kasaesbeh dalam kondisi hidup-hidup. Pilot pesawat jet tempur F16 Yordania itu, disandera ISIS setelah pesawatnya jatuh pada Desember 2014 lalu.
”Negara kita sedang berkabung atas kematian anak kami, Mouath al-Kasaesbeh. Ini adalah tanggung jawab kita untuk mewariskan (negara) Muslim yang aman, dunia Arab untuk anak-anak kita, “ ujar Rania.
Sejak video kematian Kasaesbeh dirilis, Raja Yordania, Abdullah II, telah bersumpah untuk menghukum ISIS dan telah meningkatkan serangan udara terhadap basis-basis ISIS di Irak dan Suriah.
”Awan gelap kesedihan dan duka telah membuat kami bergabung dengan Anda (Kasaesbeh), karena hati kita di Yordania berat dengan rasa sakit dan marah,” ujar Rania. ”Kami berada dalam konfrontasi dengan orang-orang yang telah membajak agama kita, orang-orang yang memfitnah Islam dengan kekerasan, pertumpahan darah dan pembantaian,” imbuh Rania, dalam video yang dilansir Al Arabiya, semalam.
Kepala Angkatan Udara Yordania, Jenderal Mansour Al-Jabour, mengatakan, hasil balas dendam Yordania untuk sementara telah membuat ISIS kehilangan 20 persen kemampuan militernya. Selama tiga hari berturut-turut Yordania telah membom 56 kali terhadap basis-basis ISIS.
Ratu Rania menyampaikan hal itu untuk para peserta konferensi di Dubai, Uni Emirat Arab. Dia sedianya akan menghadiri acara tersebut, namun karena negaranya masih berduka dia membatalkannya.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah membuat rakyat Yordania marah dengan merilis video berisi pembakaran pilot Yordania, Mouath al-Kasaesbeh dalam kondisi hidup-hidup. Pilot pesawat jet tempur F16 Yordania itu, disandera ISIS setelah pesawatnya jatuh pada Desember 2014 lalu.
”Negara kita sedang berkabung atas kematian anak kami, Mouath al-Kasaesbeh. Ini adalah tanggung jawab kita untuk mewariskan (negara) Muslim yang aman, dunia Arab untuk anak-anak kita, “ ujar Rania.
Sejak video kematian Kasaesbeh dirilis, Raja Yordania, Abdullah II, telah bersumpah untuk menghukum ISIS dan telah meningkatkan serangan udara terhadap basis-basis ISIS di Irak dan Suriah.
”Awan gelap kesedihan dan duka telah membuat kami bergabung dengan Anda (Kasaesbeh), karena hati kita di Yordania berat dengan rasa sakit dan marah,” ujar Rania. ”Kami berada dalam konfrontasi dengan orang-orang yang telah membajak agama kita, orang-orang yang memfitnah Islam dengan kekerasan, pertumpahan darah dan pembantaian,” imbuh Rania, dalam video yang dilansir Al Arabiya, semalam.
Kepala Angkatan Udara Yordania, Jenderal Mansour Al-Jabour, mengatakan, hasil balas dendam Yordania untuk sementara telah membuat ISIS kehilangan 20 persen kemampuan militernya. Selama tiga hari berturut-turut Yordania telah membom 56 kali terhadap basis-basis ISIS.
(mas)