Satu Pekan Berkuasa, Raja Saudi Eksekusi Mati Empat Orang
A
A
A
JEDDAH - Raja baru Arab Saudi, Salman bin Adulaziz Al Saud langsung mendapatkan sorotan dunia. Baru sepekan berkuasa, pemimpin negeri kaya minyak itu telah memerintahkan empat eksekusi mati.
Melansir Sputnik, Rabu (28/1/2015), dua orang dieksekusi mati karena mengendarkan narkoba, yakni Yassir bin Hussein al-Hamza dan seorang warga negara Pakistan Latif Khan Nurzada. Yassir dieksekusi di wilayah Jawf, setelah mengakui terlibat dalam perdagangan dan penyelendupan pil amfetamin.
Sementara itu, Nurzada dieksekusi mati di Mekah karena terbukti menyelundupkan dan memperdagangan narkoba jenis heroin. Satu orang lainnya yakni Omar bin Yahya bin Ibrahim al-Barkat dieksekusi mati karena berzinah dan dieksekusi di wilayah Asir.
Ketiga eksekusi itu terjadi hanya berselang satu hari setelah Saudi menghukum mati seorang guru Omar bin Yahya bin Ibrahim al-Barkat yang dieksekusi di Jeddah. Dia dieksekusi mati karena dituduh melakukan tindak penculikan dan juga pemerkosaan terhadap anak dibawah umur.
Omar sejatinya sudah dijatuhi hukuman mati sejak era Raja Abdullah, dan hukumannya sempat ditangguhkan dan kasusnya kembali diselidki. Namun, setelah Raja Abdullah wafat dan digantikan dengan Raja Salman, penangguhan itu dicabut dan Omar langsung dieksekusi.
"Dia dieksekusi sebagai hukuman atas kejahatan yang telah dia lakukan dan sebagai pelajaran bagi orang lain," kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
Melansir Sputnik, Rabu (28/1/2015), dua orang dieksekusi mati karena mengendarkan narkoba, yakni Yassir bin Hussein al-Hamza dan seorang warga negara Pakistan Latif Khan Nurzada. Yassir dieksekusi di wilayah Jawf, setelah mengakui terlibat dalam perdagangan dan penyelendupan pil amfetamin.
Sementara itu, Nurzada dieksekusi mati di Mekah karena terbukti menyelundupkan dan memperdagangan narkoba jenis heroin. Satu orang lainnya yakni Omar bin Yahya bin Ibrahim al-Barkat dieksekusi mati karena berzinah dan dieksekusi di wilayah Asir.
Ketiga eksekusi itu terjadi hanya berselang satu hari setelah Saudi menghukum mati seorang guru Omar bin Yahya bin Ibrahim al-Barkat yang dieksekusi di Jeddah. Dia dieksekusi mati karena dituduh melakukan tindak penculikan dan juga pemerkosaan terhadap anak dibawah umur.
Omar sejatinya sudah dijatuhi hukuman mati sejak era Raja Abdullah, dan hukumannya sempat ditangguhkan dan kasusnya kembali diselidki. Namun, setelah Raja Abdullah wafat dan digantikan dengan Raja Salman, penangguhan itu dicabut dan Omar langsung dieksekusi.
"Dia dieksekusi sebagai hukuman atas kejahatan yang telah dia lakukan dan sebagai pelajaran bagi orang lain," kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
(esn)