Demo Charlie Hebdo di Iran, Muncul Spanduk Matilah Prancis
A
A
A
TEHERAN - Ratusan rakyat Iran berdemo mendatangi Kedutaan Besar Prancis di Teheran. Massa yang memprotes majalah Charlie Hebdo, mengusung spanduk bertuliskan;“Matilah Prancis”.
Demo memprotes majalah satire yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad itu berlangsung Senin (19/1/2015).
Massa di Teheran, seperti dikutip LA Times, juga menyerukan agar Duta Besar Prancis diusir. Kendati demikian, demo memprotes majalah satire Prancis di Iran ini berlangsung damai.
”Kami mencintai nabi kita,” kata wanita dengan nama depan Maryam, yang ikut demo. Dia menolak memberikan nama belakangnya dengan alasan privasi.
“Kebebasan berbicara tidak berarti menghina nabi kita,” lanjut Maryam.
Pada tanggal 7 Januari 2015, dua bersaudara Said dan Cherif Kuochai, menyerbu kantor majalah itu dan membantai 12 orang dengan motif balas dendam atas penghinaan majalah itu terhadap Nabi Muhammad.
Setelah itu, majalah tersebut kembali terbit dengan menerbitkan kartun Nabi Muhammad di sampul depan. Tindakan majalah ini justru memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Pemerintah Iran sendiri secara resmi mengutuk serangan terhadap majalah Charlie Hebdo. Tapi, Iran juga mengutuk majalah itu karena memprovokasi kemarahan umat Islam.
Demo memprotes majalah satire yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad itu berlangsung Senin (19/1/2015).
Massa di Teheran, seperti dikutip LA Times, juga menyerukan agar Duta Besar Prancis diusir. Kendati demikian, demo memprotes majalah satire Prancis di Iran ini berlangsung damai.
”Kami mencintai nabi kita,” kata wanita dengan nama depan Maryam, yang ikut demo. Dia menolak memberikan nama belakangnya dengan alasan privasi.
“Kebebasan berbicara tidak berarti menghina nabi kita,” lanjut Maryam.
Pada tanggal 7 Januari 2015, dua bersaudara Said dan Cherif Kuochai, menyerbu kantor majalah itu dan membantai 12 orang dengan motif balas dendam atas penghinaan majalah itu terhadap Nabi Muhammad.
Setelah itu, majalah tersebut kembali terbit dengan menerbitkan kartun Nabi Muhammad di sampul depan. Tindakan majalah ini justru memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Pemerintah Iran sendiri secara resmi mengutuk serangan terhadap majalah Charlie Hebdo. Tapi, Iran juga mengutuk majalah itu karena memprovokasi kemarahan umat Islam.
(mas)