Penulis Ayat-ayat Setan Sebut Kartunis Charlie Hebdo Difitnah
A
A
A
LONDON - Penulis novel The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan), Salman Rushdie, kembali membela majalah Charlie Hebdo. Dia menyebut kartunis majalah itu difitnah dengan dituding melakukan tindakan rasis.
Rushdie yang sejak menerbitkan novelnya tahun 1988 difatwa mati oleh pemimpin Iran. Dia mengaku marah ketika kantor majalah itu diserang para pria bersenjata yang menewaskan 12 orang. (Baca: Penulis "Ayat-ayat Setan" Membela Charlie Hebdo)
Setelah pidato di University of Vermont di Burlington, Rushdie kesal ketika kelompok sayap kanan dan kiri menjelek-jelekkan para wartawan dan kartunis majalah Charlie Hebdo yang dibantai pada 7 Januari 2015 lalu.
”Tradisi satir Prancis selalu sangat runcing dan sangat keras, dan itu masih berlaku, Anda tahu itu," kata Rushdie.
”Hal yang saya benar-benar saya benci adalah cara, di mana kawan-kawan kita tewas. Tewas karena menerapkan apa yang saya terapkan dengan pena atau pensil. (Mereka) difitnah dan disebut rasis dan saya tidak tahu (hinaan) apa lagi,” lanjut Rushdie, seperti dikutip Guardian, semalam.
Rushdie yang sejak menerbitkan novelnya tahun 1988 difatwa mati oleh pemimpin Iran. Dia mengaku marah ketika kantor majalah itu diserang para pria bersenjata yang menewaskan 12 orang. (Baca: Penulis "Ayat-ayat Setan" Membela Charlie Hebdo)
Setelah pidato di University of Vermont di Burlington, Rushdie kesal ketika kelompok sayap kanan dan kiri menjelek-jelekkan para wartawan dan kartunis majalah Charlie Hebdo yang dibantai pada 7 Januari 2015 lalu.
”Tradisi satir Prancis selalu sangat runcing dan sangat keras, dan itu masih berlaku, Anda tahu itu," kata Rushdie.
”Hal yang saya benar-benar saya benci adalah cara, di mana kawan-kawan kita tewas. Tewas karena menerapkan apa yang saya terapkan dengan pena atau pensil. (Mereka) difitnah dan disebut rasis dan saya tidak tahu (hinaan) apa lagi,” lanjut Rushdie, seperti dikutip Guardian, semalam.
(mas)