Ulama Saudi Melarang Pembuatan Manusia Salju
A
A
A
RIYADH - Seorang ulama terkemuka Arab Saudi telah mengeluarkan fatwa kontroversial berisi larangan pembuatan manusia salju. Alasannya hal itu sebagai tindakan anti-Islam.
Larangan itu muncul, ketika ada pertanyaan apakah seorang ayah diperbolehkan membuat manusia salju untuk anak-anaknya di saat badai salju sedang melanda Saudi.
Ulama bernama Sheikh Mohammed Saleh al-Munajjid itu pun menjawab; ”Hal ini tidak diizinkan untuk membuat patung dari salju, bahkan untuk tujuan bermain dan menyenangkan.”
Munajjid berpendapat bahwa membuat manusia salju adalah untuk membuat tiruan manusia. Tindakan ini dianggap berdosa di bawah aturan ketat di Kerajaan Arab Saudi.
”Tuhan telah memberikan orang ruang untuk membuat apa pun yang mereka inginkan, yang tidak memiliki jiwa, termasuk pohon, kapal, buah-buahan, bangunan dan sebagainya,” lanjut dia dalam fatwa itu, yang dilansir Al Arabiya, semalam (12/1/2015).
Namun, fatwa itu dikritisi para pengguna Twitter di Saudi. ”Mereka yang takut karena (itu merusak) iman mereka merupakan pemikiran yang sakit,” tulis salah satu pengguna Twitter.
Pengguna Twitter lainnya mengejek larangan itu dengan mengunggah foto manusia salju mirip seorang pria berpakaian ala Arab yang menggandeng manusia salju mirip wanita yang mengenakan bra dan lisptik. Pengunggah foto itu menamakannya sebagai “pengantin salju”.
Larangan itu muncul, ketika ada pertanyaan apakah seorang ayah diperbolehkan membuat manusia salju untuk anak-anaknya di saat badai salju sedang melanda Saudi.
Ulama bernama Sheikh Mohammed Saleh al-Munajjid itu pun menjawab; ”Hal ini tidak diizinkan untuk membuat patung dari salju, bahkan untuk tujuan bermain dan menyenangkan.”
Munajjid berpendapat bahwa membuat manusia salju adalah untuk membuat tiruan manusia. Tindakan ini dianggap berdosa di bawah aturan ketat di Kerajaan Arab Saudi.
”Tuhan telah memberikan orang ruang untuk membuat apa pun yang mereka inginkan, yang tidak memiliki jiwa, termasuk pohon, kapal, buah-buahan, bangunan dan sebagainya,” lanjut dia dalam fatwa itu, yang dilansir Al Arabiya, semalam (12/1/2015).
Namun, fatwa itu dikritisi para pengguna Twitter di Saudi. ”Mereka yang takut karena (itu merusak) iman mereka merupakan pemikiran yang sakit,” tulis salah satu pengguna Twitter.
Pengguna Twitter lainnya mengejek larangan itu dengan mengunggah foto manusia salju mirip seorang pria berpakaian ala Arab yang menggandeng manusia salju mirip wanita yang mengenakan bra dan lisptik. Pengunggah foto itu menamakannya sebagai “pengantin salju”.
(mas)