Keluarga Polisi Korban Teror Paris Minta Pemakaman Ala Islam
A
A
A
PARIS - Polisi yang ikut ditembak mati oleh penyerang kantor majalah Charlie Hebdo di Paris merupakan seorang Muslim. Keluarganya minta pemakaman korban dilakukan sesuai ajaran Islam.
Menurut koran Prancis, Le Figaro, keluarga Ahmed Merabet, ingin menguburkan korban di pemakaman Bobigny yang terletak di dekat Paris.
Makam Bobigny dibuka pada tahun 1934 dan merupakan tanah pemakaman untuk sekitar 7 ribu warga Muslim, yang kebanyakan dari Afrika Utara.
Menurut hukum di Prancis orang yang meninggal dimasukkan dalam peti mati sebelum dikuburkan. Namun, keluarga korban memilih pemakaman Merabet secara ajaran Islam, yakni jenazah dibungkus kain kafan yang sederhana sebelum dikubur tanpa peti mati.
Merabet ditembak mati para penyerang majalah satir itu Rabu kemarin. Dia telah bekerja untuk Kepolisian Prancis selama delapan tahun dan merupakan petugas patroli yang ditugaskan untuk wilayah Paris di mana kantor Charlie Hebdo berdiri.
Juru bicara kepolisian Prancis, Rocco Contento, memuji sosok Merabet. ”Dia adalah seorang yang sangat bijaksana, dan teliti. Kami semua terkejut (dia menjadi korban),” katanya, semalam.
Menurut koran Prancis, Le Figaro, keluarga Ahmed Merabet, ingin menguburkan korban di pemakaman Bobigny yang terletak di dekat Paris.
Makam Bobigny dibuka pada tahun 1934 dan merupakan tanah pemakaman untuk sekitar 7 ribu warga Muslim, yang kebanyakan dari Afrika Utara.
Menurut hukum di Prancis orang yang meninggal dimasukkan dalam peti mati sebelum dikuburkan. Namun, keluarga korban memilih pemakaman Merabet secara ajaran Islam, yakni jenazah dibungkus kain kafan yang sederhana sebelum dikubur tanpa peti mati.
Merabet ditembak mati para penyerang majalah satir itu Rabu kemarin. Dia telah bekerja untuk Kepolisian Prancis selama delapan tahun dan merupakan petugas patroli yang ditugaskan untuk wilayah Paris di mana kantor Charlie Hebdo berdiri.
Juru bicara kepolisian Prancis, Rocco Contento, memuji sosok Merabet. ”Dia adalah seorang yang sangat bijaksana, dan teliti. Kami semua terkejut (dia menjadi korban),” katanya, semalam.
(mas)