Rumah Tua Kelahiran Hitler Bikin Pusing Austria

Selasa, 30 Desember 2014 - 15:12 WIB
Rumah Tua Kelahiran Hitler Bikin Pusing Austria
Rumah Tua Kelahiran Hitler Bikin Pusing Austria
A A A
WINA - Rumah tua tempat kelahiran pemimpin Nazi, Adolf Hitler, telah membuat pemerintah Austria pusing bukan kepalang. Sebab, Pemerintah Austria terpaksa menyewa rumah tua di Kota Braunau am Inn itu agar tidak disalahgunakan para neo-Nazi.

Yang membuat Austria pusing, sewa itu terpaksa dibayarkan bertahun-tahun oleh Kementerian Dalam Negeri kepada pemilik rumah.

Dulu, rumah ini digunakan untuk pusat penitipan anak bagi para kaum difabel. Sekarang rumah ini kosong. Pemiliknya, tidak setuju jika rumah itu digunakan.

Braunau am Inn adalah kota yang cukup kecil di Austria utara, tepat di perbatasan dengan Jerman. Tapi, sarat dengan warisan Hitler. Tidak jauh dari alun-alun Salzburger Vorstadt 15 peninggalan abad ke-17, berdiri rumah tua tempat di mana Adolf Hitler dilahir pada tahun 1889.

Keluarga Hitler, yang menyewa kamar di lantai atas, sejatinya bukan warga asli Braunau. Ayahnya, Alois, merupakan petugas pajak yang ditugaskan di kota tersebut.

Adolf Hitler hanya tinggal di Salzburger Vorstadt 15 selama beberapa minggu, sebelum keluarganya pindah ke alamat lain di Braunau.

Mereka meninggalkan kota ketika Hitler berusia tiga tahun. Ia kembali sebentar ke Braunau pada tahun 1938, dalam perjalanan ke Wina, setelah ia mencaplok Austria untuk menjadi bagian dari rezim Nazi Jerman.

Warga setempat mengatakan rumah tua itu masih menarik beberapa simpatisan neo-Nazi. “Saya bahkan menyaksikan orang-orang dari Italia atau dari Prancis datang ke sini, untuk tujuan pemujaan,” kata Josef Kogler, seorang guru di Braunau.

“Salah satu warga Prancis, saya pikir dia guru sejarah datang dan meminta saya untuk menjelaskan kelahiran Hitler. Sulit untuk dimengerti,” lanjut dia, seperti dikutip BBC, semalam.

Kementerian Dalam Negeri Austria mengatakan para simpatisan neo-Nazi berziarah ke rumah itu sejak 1972. Oleh karena itu, kementerian itu menyewa kepada pemiliknya, Gerlinde Pommer, guna mencegah penyalagunaan.

Menurut pejabat setempat, Pommer menerima hampir €5 ribu atau sekitar US$ 6.140 per bulan, dari sewa rumah tua tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5257 seconds (0.1#10.140)