Tanpa Ampun, Pakistan akan Eksekusi 500 Militan
A
A
A
ISLAMABAD - Pakistan berencana untuk mengeksekusi sekitar 500 militan dalam beberapa pekan mendatang. Keputusan itu diambil Senin (22/12/2014), setelah negara itu mencabut moratorium hukuman mati untuk narapidana kasus terorisme.
Enam militan setidaknya telah digantung sejak Jumat pekan lalu di tengah meningkatnya kemarahan publik atas pembantaian massal di sebuah sekolah di Peshawar oleh Taliban Pakistan. Dalam aksi Taliban itu, 149 orang tewas, termasuk 133 siswa.
Setelah serangan teror paling mematikan dalam sejarah Pakistan itu terjadi, Perdana Menteri Nawaz Sharif mencabut moratorium hukuman mati yang telah berlaku sejak enam tahun terakhir.
”Kementerian Dalam Negeri telah menyelesaikan kasus 500 narapidana yang telah kehabisan kesempatan untuk banding. Banding untuk pengampunan mereka telah ditolak oleh presiden dan eksekusi mereka akan berlangsung dalam beberapa pekan mendatang,” kata seorang pejabat senior Pemerintah Pakistan kepada AFP. Seorang pejabat senior lain juga mengkonfirmasi keputusan itu.
Dari enam militan yang telah digantung sejauh ini, lima orang di antaranya terlibat dalam usaha untuk membunuh mantan penguasa militer Pervez Musharraf pada tahun 2003. Sedangkan satu orang lainnya terlibat dalam serangan 2009 terhadap markas militer.
Polisi, tentara dan aparat paramiliter telah dikerahkan di seluruh negeri, termasuk bandara dan penjara setelah pengumuman akan adanya eksekusi 500 militan itu disampaikan. Penjagaan ketat itu untuk mengantisipasi kemungkinan serangan Taliban.
“Perdana Menteri telah mengeluarkan petunjuk untuk langkah-langkah yang tepat guna pembersihan kasus yang berkaitan dengan terorisme," kata juru kantor pemerintah Pakistan yang menolak disebut namanya.
Enam militan setidaknya telah digantung sejak Jumat pekan lalu di tengah meningkatnya kemarahan publik atas pembantaian massal di sebuah sekolah di Peshawar oleh Taliban Pakistan. Dalam aksi Taliban itu, 149 orang tewas, termasuk 133 siswa.
Setelah serangan teror paling mematikan dalam sejarah Pakistan itu terjadi, Perdana Menteri Nawaz Sharif mencabut moratorium hukuman mati yang telah berlaku sejak enam tahun terakhir.
”Kementerian Dalam Negeri telah menyelesaikan kasus 500 narapidana yang telah kehabisan kesempatan untuk banding. Banding untuk pengampunan mereka telah ditolak oleh presiden dan eksekusi mereka akan berlangsung dalam beberapa pekan mendatang,” kata seorang pejabat senior Pemerintah Pakistan kepada AFP. Seorang pejabat senior lain juga mengkonfirmasi keputusan itu.
Dari enam militan yang telah digantung sejauh ini, lima orang di antaranya terlibat dalam usaha untuk membunuh mantan penguasa militer Pervez Musharraf pada tahun 2003. Sedangkan satu orang lainnya terlibat dalam serangan 2009 terhadap markas militer.
Polisi, tentara dan aparat paramiliter telah dikerahkan di seluruh negeri, termasuk bandara dan penjara setelah pengumuman akan adanya eksekusi 500 militan itu disampaikan. Penjagaan ketat itu untuk mengantisipasi kemungkinan serangan Taliban.
“Perdana Menteri telah mengeluarkan petunjuk untuk langkah-langkah yang tepat guna pembersihan kasus yang berkaitan dengan terorisme," kata juru kantor pemerintah Pakistan yang menolak disebut namanya.
(mas)