Penyanderaan di Sydney, Teroris Letakkan 4 Bom
A
A
A
SYDNEY - Para teroris yang menyerang dan menyandera puluhan orang di Kafe Lindt, Sydney, Australia diketahui meletakkan empat bom.
Demikian keterangan polisi setempat yang dilaporkan media lokal Australia, Senin (15/12/2014). Menurut polisi, teroris bersenjata menyebut diri mereka sebagai “the brother”.
”Setidaknya ada empat bom, dua di dalam kafe dan dua lagi di pusat distrik bisnis Sydney,” kata petugas polisi, seperti dikutip Russia Today. (Baca: Ada 40 Orang yang Disandera Militan Mirip ISIS di Kafe Sydney)
Salah seorang sandera yang berhasil lari, menyebut salah satu teroris bersenjata betubuh jangkung, bertopi dan berjanggut. Namun, sandera yang lari itu menduga para teroris tersebut akan merampok.
Wakil Komisaris Polisi,Catherine Burn, membenarkan ada beberapa sandera yang berhasil lari. ”Kami telah bekerja melalui tim negosiasi kami untuk mencoba memastikan bahwa orang-orang di dalam selamat, bahwa mereka terpenuhi dengan apa yang mereka butuhkan, sehingga mereka tidak sakit atau terluka, jadi kami akan terus melakukan itu,” ujar Catherine.
Hingga saat ini drama penyanderaan para teroris terhadap para sandera yang semula sekitar 40-50 orang di dalam kafe masih berlangsung. Belum jelas motif penyanderaan itu. Para teroris itu dalam aksinya mengibarkan kain bertuliskan Syahadat. Hal itu memicu kecaman para ulama Australia yang menilai para teroris itu sudah merusak nama Islam. (Baca juga: Mufti Agung Australia Mengutuk Penyanderaan di Sydney)
Demikian keterangan polisi setempat yang dilaporkan media lokal Australia, Senin (15/12/2014). Menurut polisi, teroris bersenjata menyebut diri mereka sebagai “the brother”.
”Setidaknya ada empat bom, dua di dalam kafe dan dua lagi di pusat distrik bisnis Sydney,” kata petugas polisi, seperti dikutip Russia Today. (Baca: Ada 40 Orang yang Disandera Militan Mirip ISIS di Kafe Sydney)
Salah seorang sandera yang berhasil lari, menyebut salah satu teroris bersenjata betubuh jangkung, bertopi dan berjanggut. Namun, sandera yang lari itu menduga para teroris tersebut akan merampok.
Wakil Komisaris Polisi,Catherine Burn, membenarkan ada beberapa sandera yang berhasil lari. ”Kami telah bekerja melalui tim negosiasi kami untuk mencoba memastikan bahwa orang-orang di dalam selamat, bahwa mereka terpenuhi dengan apa yang mereka butuhkan, sehingga mereka tidak sakit atau terluka, jadi kami akan terus melakukan itu,” ujar Catherine.
Hingga saat ini drama penyanderaan para teroris terhadap para sandera yang semula sekitar 40-50 orang di dalam kafe masih berlangsung. Belum jelas motif penyanderaan itu. Para teroris itu dalam aksinya mengibarkan kain bertuliskan Syahadat. Hal itu memicu kecaman para ulama Australia yang menilai para teroris itu sudah merusak nama Islam. (Baca juga: Mufti Agung Australia Mengutuk Penyanderaan di Sydney)
(mas)