Rusia Tampar AS soal Kerusuhan Rasial di Ferguson
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah dan publik di Rusia “menampar” Amerika Serikat (AS) dengan olok-olokan pedas gara-gara kerusuhan rasial di Ferguson.
Hal itu menjadi balasan setelah Washington selama ini menyudutkan Moskow sebagai biang di balik krisis Ukraina timur. Kementerian Luar Negeri Rusia, minta Washington fokus untuk mengatasi perlindungan HAM di dalam negeri ketimbang berkhotbah soa HAM pada negara-negara lain.
“(Ini) merupakan kecacatan sistemik dalam demokrasi di Amerika, yang telah gagal untuk mengatasi kesenjangan ras, diskriminasi dan ketidakadilan,” bunyi pernyataan kementerian itu. (Rusia: Kerusuhan Rasial di Ferguson Bukti Amerika Munafik!)
Kerusuhan rasial di Ferguosn dipicu dibebaskannya polisi kulit putih, Darren Wilson, penembak mati remaja kulit hitam, Micheael Brown. Wilson tidak didakwa oleh jaksa. Hal itulah yang memicu amarah warga AS, terutama warga kulit hitam yang menganggap hukum di AS diskriminatif.
Pakar politik terkemuka Rusia, Alexander Domrin, seperti dikutip Global Post, semalam, mengolok-olok AS yang selama ini sesumbar sebagai negara demokrasi.
”Anda (AS) ingin mengekspor semacam demokrasi?, kata Domrin. ”Terima kasih, tapi tidak, terima kasih.”
Analis pertahanan Rusia, Igor Korotchenko, mendesak publik Rusia membuka mata.”Untuk menarik kesimpulan dari politik bermuka dua ala Amerika Serikat,” katanya.
”Dalam satu kasus, mereka mengipasi api (protes) seperti yang mereka lakukan di Ukraina,” ujarnya. ”Tapi dalam situasi analog di dalam negeri AS, mereka berperilaku sangat parah. Dan itulah yang disebut demokrasi Amerika,” lanjut dia.
Hal itu menjadi balasan setelah Washington selama ini menyudutkan Moskow sebagai biang di balik krisis Ukraina timur. Kementerian Luar Negeri Rusia, minta Washington fokus untuk mengatasi perlindungan HAM di dalam negeri ketimbang berkhotbah soa HAM pada negara-negara lain.
“(Ini) merupakan kecacatan sistemik dalam demokrasi di Amerika, yang telah gagal untuk mengatasi kesenjangan ras, diskriminasi dan ketidakadilan,” bunyi pernyataan kementerian itu. (Rusia: Kerusuhan Rasial di Ferguson Bukti Amerika Munafik!)
Kerusuhan rasial di Ferguosn dipicu dibebaskannya polisi kulit putih, Darren Wilson, penembak mati remaja kulit hitam, Micheael Brown. Wilson tidak didakwa oleh jaksa. Hal itulah yang memicu amarah warga AS, terutama warga kulit hitam yang menganggap hukum di AS diskriminatif.
Pakar politik terkemuka Rusia, Alexander Domrin, seperti dikutip Global Post, semalam, mengolok-olok AS yang selama ini sesumbar sebagai negara demokrasi.
”Anda (AS) ingin mengekspor semacam demokrasi?, kata Domrin. ”Terima kasih, tapi tidak, terima kasih.”
Analis pertahanan Rusia, Igor Korotchenko, mendesak publik Rusia membuka mata.”Untuk menarik kesimpulan dari politik bermuka dua ala Amerika Serikat,” katanya.
”Dalam satu kasus, mereka mengipasi api (protes) seperti yang mereka lakukan di Ukraina,” ujarnya. ”Tapi dalam situasi analog di dalam negeri AS, mereka berperilaku sangat parah. Dan itulah yang disebut demokrasi Amerika,” lanjut dia.
(mas)