Peter Kassig Dipenggal ISIS, AS Klaim tak Tertekan
A
A
A
WASHINGTON - Setelah warganya, Edward Peter Kassig dipenggal algojo ISIS, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengklaim tidak tertekan oleh aksi barbar kelompok itu.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. Menurutnya, kebrutalan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan potensinya yang menyebar ke seluruh dunia menjadi alasan utama mengapa AS harus terlibat dalam konflik di Timur Tengah.
Kerry mengklaim keterlibatan AS juga untuk melindungi kepentingan negaranya di Timur Tengah. ”Konflik ini adalah antara peradaban itu sendiri dan barbarisme,” kata Kerry dalam sebuah forum di Washington, Senin waktu AS, seperti dikutip AP, Selasa (18/11/2014). (Baca: Pastikan Peter Kassig Dipenggal, Obama: ISIS Biadab)
“Jika kita tidak mengalahkan ISIS, tidak akan ada masa depan yang baik bagi Timur Tengah,” lanjut Kerry. Pemboman AS terhadap basis-basis ISIS di Suriah, kata dia, akan terus berlanjut, dan dunia tidak akan tunduk dengan kelompok radikal itu.
”Mari kita buat menjadi jelas; Kami tidak terintimidasi, Anda tidak terintimidasi, teman-teman dan mitra kami tidak terintimidasi,” tegas Kerry.
Sebaliknya, imbuh Kerry, kegagalan untuk mengalahkan ISIS pada akarnya bisa menimbulkan kekacauan bagi pemerintah dan masyarakat dunia yang jauh dari Timur Tengah.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. Menurutnya, kebrutalan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan potensinya yang menyebar ke seluruh dunia menjadi alasan utama mengapa AS harus terlibat dalam konflik di Timur Tengah.
Kerry mengklaim keterlibatan AS juga untuk melindungi kepentingan negaranya di Timur Tengah. ”Konflik ini adalah antara peradaban itu sendiri dan barbarisme,” kata Kerry dalam sebuah forum di Washington, Senin waktu AS, seperti dikutip AP, Selasa (18/11/2014). (Baca: Pastikan Peter Kassig Dipenggal, Obama: ISIS Biadab)
“Jika kita tidak mengalahkan ISIS, tidak akan ada masa depan yang baik bagi Timur Tengah,” lanjut Kerry. Pemboman AS terhadap basis-basis ISIS di Suriah, kata dia, akan terus berlanjut, dan dunia tidak akan tunduk dengan kelompok radikal itu.
”Mari kita buat menjadi jelas; Kami tidak terintimidasi, Anda tidak terintimidasi, teman-teman dan mitra kami tidak terintimidasi,” tegas Kerry.
Sebaliknya, imbuh Kerry, kegagalan untuk mengalahkan ISIS pada akarnya bisa menimbulkan kekacauan bagi pemerintah dan masyarakat dunia yang jauh dari Timur Tengah.
(mas)