Obama: Agresi Rusia pada Ukraina Ancaman Dunia
A
A
A
BRISBANE - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menentang agresi Rusia terhadap Ukraina. Menurutnya, agresi Rusia kepada Ukraina merupakan ancaman bagi dunia.
Komentar keras Obama yang ditujukan kepada Rusia itu disampaikan di sela-sela forum G-20 di Brisbane, Australia, pada Sabtu (15/11/2014).
Menurutnya, hanya AS negara adidaya di dunia yang memimpin komunitas global untuk menentang agresi Rusia terhadap Ukraina.
”Kita di depan mata berurusan dengan Ebola di Afrika Barat dan menentang agresi Rusia melawan Ukraina, yang merupakan ancaman bagi dunia. Seperti yang kita lihat tragedi mengerikan berupa penembakan jatuh (pesawat) MH17,” ujar Obama dalam pidatonya di Brisbane, seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya, pemerintah AS terang-terangan menuduh Rusia sebagai biang masalah di Ukraina. AS percaya, Rusia menudukung kelompok separatis Ukraina yang menguasai wilayah Ukraina timur.
Rusia sendiri berkali-kali membantah telah melakukan agresi terhadap Ukraina. Rusia menegaskan, bahwa mereka hanya menyiagakan pasukan tempurnya di perbatasan Rusia setelah ada pegerakan pasukan asing, yakni pasukan NATO di wilayah Eropa timur yang dekat dengan perbatasan Rusia.
Komentar keras Obama yang ditujukan kepada Rusia itu disampaikan di sela-sela forum G-20 di Brisbane, Australia, pada Sabtu (15/11/2014).
Menurutnya, hanya AS negara adidaya di dunia yang memimpin komunitas global untuk menentang agresi Rusia terhadap Ukraina.
”Kita di depan mata berurusan dengan Ebola di Afrika Barat dan menentang agresi Rusia melawan Ukraina, yang merupakan ancaman bagi dunia. Seperti yang kita lihat tragedi mengerikan berupa penembakan jatuh (pesawat) MH17,” ujar Obama dalam pidatonya di Brisbane, seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya, pemerintah AS terang-terangan menuduh Rusia sebagai biang masalah di Ukraina. AS percaya, Rusia menudukung kelompok separatis Ukraina yang menguasai wilayah Ukraina timur.
Rusia sendiri berkali-kali membantah telah melakukan agresi terhadap Ukraina. Rusia menegaskan, bahwa mereka hanya menyiagakan pasukan tempurnya di perbatasan Rusia setelah ada pegerakan pasukan asing, yakni pasukan NATO di wilayah Eropa timur yang dekat dengan perbatasan Rusia.
(mas)