Digulingkan Rakyat, Presiden Burkina Faso Melarikan Diri

Sabtu, 01 November 2014 - 10:41 WIB
Digulingkan Rakyat, Presiden Burkina Faso Melarikan Diri
Digulingkan Rakyat, Presiden Burkina Faso Melarikan Diri
A A A
OUAGADOUGOU - Demo besar rakyat Burkina Faso berhasil menggulingkan presiden sekaligus ditaktor negara itu, Blaise Compaore. Ditaktor yang telah berkuasa 27 tahun itu kini melarikan diri dari Ibu Kota Ouagadougou.

Namun, setelah ditaktor negara di Afrika Barat itu terguling, militer yang ingin berkuasa mendapat perlawanan dari para aktivis sipil. (Baca: Rakyat Mengamuk, Gedung DPR Burkina Faso Dibakar)

Beberapa jam setelah Compaore terguling, kepala militer, Navere Honore Traore, mengklaim bahwa ia telah merebut kekuasaan. Namun, dia ditentang wakil komandan pengawal presiden dan pemimpin dari kelompok masyarakat sipil yang membantu memimpin protes jalanan untuk menggulingkan presiden.

Wakil Komandan Pengawal Presiden Compaore, Letnan Kolonel Isaac Yacouba Zida muncul bersama pengacara kelompok sipil, Guy Herve Kam. Zida kemudian memerintahkan penutupan perbatasan negara.

Sumber diplomatik Prancis mengatakan, ditaktor Compaore telah melarikan diri ke arah selatan negara itu. Di diduga menuju Kota Po, dekat perbatasan dengan Ghana.

Pemerintah Prancis mengatakan, Compaore akan memiliki sedikit kesulitan meninggalkan negaranya, karena ia tidak tunduk pada larangan perjalanan internasional. Sumber di pemerintah Burkina Faso mengatakan, Compaore masih di dalam negeri dan tidak minta perlindungan di Prancis.

Kepala militer, Navere Honore Traore, mengklaim pengambilan kekuasan oleh militer dari tangan predisen terguling sesuai konstitusi. Namun, rakyat negara itu menentang militer berkuasa.

”Kami tidak ingin Jenderal Traore berkuasa. Kita membutuhkan seseorang yang kredibel. Traore adalah antek Blaise Compaore,” kata Monou Tapsoaba, aktivis oposisi Gerakan Rakyat untuk Kemajuan.

Compaore awalnya menolak tuntutan rakyat untuk mengundurkan diri. Penolakan itu mendorong para demonstran berkumpul di luar markas militer di kota itu.”Blaise, mundur!,” teriak para demonstran, seperti dikutip AFP, Sabtu (1/11/2014).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6356 seconds (0.1#10.140)