Demonstran Hong Kong: Ganyang Partai Komunis China!
Demonstran Hong Kong: Ganyang Partai Komunis China!
A
A
A
HONG KONG - Demonstran di Hong Kong semakin keras menyuarakan perlawanan mereka terhadap pemerintah China.Tepat di Hari Nasional China, Rabu (1/10/2014), para demonstran justru memekikkan slogan; ”Ganyang Partai Komunis China!”.
Bagi para demonstran yang marah dengan penolakan Pemilu langsung 2017 oleh Beijing, Hari Nasional China tidak berlaku untuk mereka. (Baca: "Hong Kong adalah Hong Kong, China adalah China")
Para demonstran tetap mengenakan payung sebagai simbol “Revolusi Payung” justru mendirikan tenda di pinggiran kota terpenting untuk politik Hong Kong, Golden Bauhinia Square. Mereka yang mengenakan jeans dan sepatu kets, mencela parade oligarki.
Pada satu titik, kerumunan massa yang kompak mengenakan masker gas sama-sama berteriak ;” Ganyang Partai Komunis China!". Selain itu mereka juga terus menyerukan Pemilu langsung di Hong Kong. ”Kami ingin hak pilih universal!," teriak para demonstran, seperti dikutip TIME .
”Ini, Hari Nasional China, tidak untuk Hong Kong,” kata seorang demonstran Ivan Chau, 26. Demonstran lain, Simon Lee, 28, yang merupakan ahli IT, mengatakan, dia lebih cinta Hong Kong daripada China.”Semua orang setuju kami dari Hong Kong,” ucapnya.
Hong Kong telah diberi hak otonomi luas sejak kekuasaan kolonial Inggris berakhir tahun 1997. Sejak itu, Beijing mengambil alih China. Kala itu, rakyat Hong Kong memiliki asa, bahwa satu negara dengan China nantinya bisa diberikan hak untuk memilih langsung pemimpin mereka sendiri di Hong Kong, namun permintaan itu telah ditolak Beijing.
Bagi para demonstran yang marah dengan penolakan Pemilu langsung 2017 oleh Beijing, Hari Nasional China tidak berlaku untuk mereka. (Baca: "Hong Kong adalah Hong Kong, China adalah China")
Para demonstran tetap mengenakan payung sebagai simbol “Revolusi Payung” justru mendirikan tenda di pinggiran kota terpenting untuk politik Hong Kong, Golden Bauhinia Square. Mereka yang mengenakan jeans dan sepatu kets, mencela parade oligarki.
Pada satu titik, kerumunan massa yang kompak mengenakan masker gas sama-sama berteriak ;” Ganyang Partai Komunis China!". Selain itu mereka juga terus menyerukan Pemilu langsung di Hong Kong. ”Kami ingin hak pilih universal!," teriak para demonstran, seperti dikutip TIME .
”Ini, Hari Nasional China, tidak untuk Hong Kong,” kata seorang demonstran Ivan Chau, 26. Demonstran lain, Simon Lee, 28, yang merupakan ahli IT, mengatakan, dia lebih cinta Hong Kong daripada China.”Semua orang setuju kami dari Hong Kong,” ucapnya.
Hong Kong telah diberi hak otonomi luas sejak kekuasaan kolonial Inggris berakhir tahun 1997. Sejak itu, Beijing mengambil alih China. Kala itu, rakyat Hong Kong memiliki asa, bahwa satu negara dengan China nantinya bisa diberikan hak untuk memilih langsung pemimpin mereka sendiri di Hong Kong, namun permintaan itu telah ditolak Beijing.
(mas)
Explore More