Pria Pengaku Nabi Muhammad Ditembak di Penjara Pakistan
A
A
A
RAWALPINDI - Mohammad Asghar, 70, pria berkebangsaan Inggris asal Pakistan yang mengaku sebagai Nabi Muhammad ditembak di sebuah penjara di Adiala, Rawalpindi, Pakistan.
Asghar sejatinya sedang menunggu eksekusi hukuman gantung atas tuduhan penghujatan, di mana dia mengaku sebagai Nabi Muhammad.
Keluarganya yang ada di Inggris sedih, karena tinggal di penjara Pakistan mereka anggap sebagai "mimpi terburuk". Keluarga Asghar menyerukan pihak berwenang di Inggris agar membawa Asghar ke Inggris.
Pria pengaku Nabi Muhammad itu diyakini sengaja jadi target penembakan penjara penjara, kemarin pagi. Asghar, pria asal Edinburgh, dijatuhi hukuman mati pada Januari 2014, setelah menulis surat kepada sejumlah orang, bahwa dia mengaku sebagai Nabi Muhammad.
Keluarganya mengatakan, bahwa pria tua itu sebenarnya mengalami sakit mental dan butuh perawatan. Putrinya, Jasmine Rana, 40, pada hari ini (27/9/2014) meminta Pemerintah Inggris untuk bertindak dengan membawa ayahnya pulang ke Inggris.
“Ini mimpi terburuk kami yang menjadi kenyataan Sejak berita tentang hukuma mati pada Januari tahun ini, kita telah menghabiskan waktu setiap hari dengan rasa takut atas keselamatannya,” keluh Rana, seperti dikutip Daily Record.
“Kami meminta (Perdana Menteri) David Cameron dan seluruh pejabat pemerintah Inggris untuk melakukan segala sesuatu guna memulangkan ayah kami ke Inggris, agar ia aman,” imbuh Rana.
Asghar pindah kewarganegaraan Inggris ketika ia berusia 16 tahun. Dia kemudian merintis usaha dan sukses menjadi jutawan. Dia kemudian kembali ke Pakistan untuk membuka sebuah sekolah di Lahore dan panti asuhan di Rawalpindi.
Tapi, pada tahun 2010 dia ditangkap atas tuduhan penghujatan. Dia sebelumnya telah didiagnosa menderita skizofrenia parah. Menurut pengacaranya, Aamer Anwar, pengakuannya sebagai Nabi Muhammad, sejatinya dampak dari penyakit yang diderita.
Asghar sejatinya sedang menunggu eksekusi hukuman gantung atas tuduhan penghujatan, di mana dia mengaku sebagai Nabi Muhammad.
Keluarganya yang ada di Inggris sedih, karena tinggal di penjara Pakistan mereka anggap sebagai "mimpi terburuk". Keluarga Asghar menyerukan pihak berwenang di Inggris agar membawa Asghar ke Inggris.
Pria pengaku Nabi Muhammad itu diyakini sengaja jadi target penembakan penjara penjara, kemarin pagi. Asghar, pria asal Edinburgh, dijatuhi hukuman mati pada Januari 2014, setelah menulis surat kepada sejumlah orang, bahwa dia mengaku sebagai Nabi Muhammad.
Keluarganya mengatakan, bahwa pria tua itu sebenarnya mengalami sakit mental dan butuh perawatan. Putrinya, Jasmine Rana, 40, pada hari ini (27/9/2014) meminta Pemerintah Inggris untuk bertindak dengan membawa ayahnya pulang ke Inggris.
“Ini mimpi terburuk kami yang menjadi kenyataan Sejak berita tentang hukuma mati pada Januari tahun ini, kita telah menghabiskan waktu setiap hari dengan rasa takut atas keselamatannya,” keluh Rana, seperti dikutip Daily Record.
“Kami meminta (Perdana Menteri) David Cameron dan seluruh pejabat pemerintah Inggris untuk melakukan segala sesuatu guna memulangkan ayah kami ke Inggris, agar ia aman,” imbuh Rana.
Asghar pindah kewarganegaraan Inggris ketika ia berusia 16 tahun. Dia kemudian merintis usaha dan sukses menjadi jutawan. Dia kemudian kembali ke Pakistan untuk membuka sebuah sekolah di Lahore dan panti asuhan di Rawalpindi.
Tapi, pada tahun 2010 dia ditangkap atas tuduhan penghujatan. Dia sebelumnya telah didiagnosa menderita skizofrenia parah. Menurut pengacaranya, Aamer Anwar, pengakuannya sebagai Nabi Muhammad, sejatinya dampak dari penyakit yang diderita.
(mas)