Lebih Bahaya dari ISIS, Khorasan Jadi Momok AS
A
A
A
WASHINGTON - Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA menyebut ada kelompok teroris yang lebih besar dan bahaya dari ISIS bernama Khorasan. Kelompok ini diyakni jadi momok bagi AS dan Eropa.
Kelompok Khorasan dipimpin oleh Muhsin al-Fadhli. Dia adalah rekan dekat pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden.
Kelompok yang dipimpin tokoh senior al-Qaeda itu, menurut CIA, juga muncul di Suriah. Kelompok ini yang justru diyakini ingin meluncurkan serangan teror di AS.
Al-Fadhli, 33, juga diyakini terkait serangan 11 September 2001 terhadap gedung WTC AS atau yang dikenal sebagai serangan 9/11. Informasi itu telah dikonfirmasi Direktur CIA, James Clapper.
”Dalam hal ancaman terhadap Tanah Air, Khorasan dapat menimbulkan bahaya sebanyak (yang dilakukan) ISIS,” katanya, seperti dikutip Independent, Senin (22/9/2014).
Menurut New York Times, informasi tentangg kelompok Khorasan masih minim. Namun, CIA percaya al-Qaeda telah melebarkan sayapnya di seluruh Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika Utara.
Al-Fadhli telah berada di bawah pengawasan badan-badan intelijen AS selama hampir satu dekade. Setelah melarikan diri dari Afghanistan. Dia disebut-sebut tinggal di Iran, dengan sejumlah anggota al-Qaeda dalam jumlah kecil.
Dua tahun lalu, ia diidentifikasi sebagai kepala al-Qaeda di Iran, dengan tawaran hadiah US$7 juta bagi siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Sementara itu, Presiden Barack Obama, mengaku belum memiliki informasi terkait adanya ancaman teror besar dari ISIS.”Komunitas intelijen kami belum mendeteksi rencana serangan ISIS terhadap AS,” tulis Obama dalam sebuah surat kabar di AS.
Kelompok Khorasan dipimpin oleh Muhsin al-Fadhli. Dia adalah rekan dekat pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden.
Kelompok yang dipimpin tokoh senior al-Qaeda itu, menurut CIA, juga muncul di Suriah. Kelompok ini yang justru diyakini ingin meluncurkan serangan teror di AS.
Al-Fadhli, 33, juga diyakini terkait serangan 11 September 2001 terhadap gedung WTC AS atau yang dikenal sebagai serangan 9/11. Informasi itu telah dikonfirmasi Direktur CIA, James Clapper.
”Dalam hal ancaman terhadap Tanah Air, Khorasan dapat menimbulkan bahaya sebanyak (yang dilakukan) ISIS,” katanya, seperti dikutip Independent, Senin (22/9/2014).
Menurut New York Times, informasi tentangg kelompok Khorasan masih minim. Namun, CIA percaya al-Qaeda telah melebarkan sayapnya di seluruh Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika Utara.
Al-Fadhli telah berada di bawah pengawasan badan-badan intelijen AS selama hampir satu dekade. Setelah melarikan diri dari Afghanistan. Dia disebut-sebut tinggal di Iran, dengan sejumlah anggota al-Qaeda dalam jumlah kecil.
Dua tahun lalu, ia diidentifikasi sebagai kepala al-Qaeda di Iran, dengan tawaran hadiah US$7 juta bagi siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Sementara itu, Presiden Barack Obama, mengaku belum memiliki informasi terkait adanya ancaman teror besar dari ISIS.”Komunitas intelijen kami belum mendeteksi rencana serangan ISIS terhadap AS,” tulis Obama dalam sebuah surat kabar di AS.
(mas)