Mencengangkan Dunia, Ini Otak, Strategi dan Struktur ISIS

Sabtu, 20 September 2014 - 10:47 WIB
Mencengangkan Dunia,...
Mencengangkan Dunia, Ini Otak, Strategi dan Struktur ISIS
A A A
RAQQA - ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah hanya dalam hitungan tahun menjadi kelompok radikal yang mendunia, bahkan kini dianggap lebih tenar dari al-Qaeda. Padahal kelompok ini baru muncul saat krisis Suriah pecah, sekitar tiga tahun lalu.

Siapa saja tokoh top yang jadi “otak” di balik kelompok ini, telah dirinci negara-negara koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Saluran berita Al Arabiya, semalam (19/9/2014) merilis tokoh-tokoh top yang mengotaki ISIS sehingga sukses menguasai sebagian wilaya Irak dan Suriah hanya dalam hitungan bulan.

Dalam program “Making Death” saluran berita itu menyelidiki tokoh kunci, asal-usul, strategi dan struktur ISIS. Media Timur Tengah itu mengklaim, ada 20 tokoh top yang mengotaki ISIS. Sebanyak 19 di antaranya berperan di Irak, sedangkan satu tokoh berperan di Suriah, yakni di Kota Raqqa.

Dosen, Imam dan Eks-Tentara

Menurut data itu, ISIS dipimpin oleh Ibrahim Awwad al-Badri, yang kemudian dikenal sebagai Abu Bakar al-Baghdadi. Dia semula adalah dosen studi Islam dan seorang imam di Irak.

Baghdadi pernah ditahan oleh pasukan AS pada tahun 2004, dan bergabung dengan Al-Qaeda setelah bebas. (Baca: Dibaiat Jadi Khalifah Islam Sedunia, Ini Sosok al-Baghdadi)

Tokoh top lain di tubuh ISIS, adalah Fadel al-Hiyali (Abu Muslim al-Turki), seorang mantan perwira tentara Irak yang kini menjadi wakil Baghdadi.

Kemudian, ada tokoh bernama Adnan Ismail Nejm (Abu Abdurrahman al-Bilawi). Dia merupakan pejabat jenderal militer ISIS. Selanjutnya, ada Abdullah Ahmad al-Mashhadani (Abu al-Qasem), yang bertugas merekrut para militan asing.

Sedangkan satu-satunya tokoh top ISIS di Suriah adalah Taha Sobhy Falaha. Dia dikenal sebagai Abu Mohammad al-Adnani. Jabatannya adalah kepala unit media penghubung ISIS.

ISIS telah tertarik untuk membangun dirinya di lokasi strategis. Mereka memilih lokasi di sepanjang sungai Tigris dan Efrat.

Ahli militer mengatakan pengalaman pertempuran yang ditampilkan oleh kepemimpinan ISIS adalah kekuatan pendorong di belakang taktik keompok itu, yang selanjutnya dijadikan acuan strategi aksi ISIS.

Dana Triliunan

Setelah tokoh-tokoh dan strategi disusun, lantas dari mana kelompok ini mendapatkan dana untuk beroperasi yang membuat dunia tercengang? ISIS dalam sepak terjangnya telah merebut ladang minyak dan menjarah uang dari bank dan lembaga keuangan di wilayah Irak. (Baca: Mengintip Asal-usul Dana Ajaib ISIS Rp17,6 Triliun)

Pada bulan Juni 2014, ISIS dilaporkan mencuri $425 juta atau sekitar Rp5 triliun dari bank sentral Mosul. Atheel al-Nujaifi, Walikota Mosul, mengatakan ISIS saat itu juga telah mencuri jutaan danan dari berbagai bank di seluruh kota, serta sejumlah besar emas batangan.

Hebatnya, ISIS kini telah membentuk pemerintahan sipil dan telah mulai menawarkan gaji kepada pegawainya. Tak heran jika kelompok ini beberapa bulan lalu memproklamirkan diri sebagai Negara Islam yang sekaligus sebagai pengganti nama sebelumnya, yakni Negara Islam Irak dan Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)