AS Tergila-gila Ingin Lawan Iran dengan Sanksi
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sangat tergila-gila ingin melawan Iran dengan cara menjatuhkan sanksi. Komentar itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menjelang perundingan nuklir Teheran.
”Kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini," kata Zarif. “Tapi AS tergila-gila untuk mengangkat sanksi, dan Koongres AS keberatan dengan kesepakatan apa pun,” katanya lagi, mengacu pada kesepakatan dalam perundingan nuklir Teheran antara Iran dengan negara-negara kekuatan dunia.
”Iran telah menunjukkan, bahwa kita akan hidup sesuai perjanjian,” ujar Zarif dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri AS, beberapa jam sebelum delegasi Iran bertemu dengan para pejabat AS di New York.
Zarif menyoroti gejolak rakyat Iran. ”Rakyat Iran benar-benar tidak percaya pada Amerika Serikat,” katanya, seperti dikutip Times of Israel, Kamis (18/9/2014), meski ada usaha untuk menanamkan kepercayaan itu.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, menegaskan kedua belah pihak akan bertemu lagi hari ini di New York, untuk membahas putaran perundingan nuklir Teheran yang komprehensif. Nuklir Teheran diprediksi akan menjadi topik pembicaaan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB yang rencananya digelar pekan depan.
Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman (P5 +1) kembali ke meja perundingan dengan Iran di New York, untuk berunding soal aktivitas nuklir Teheran. Negara-negara kekuatan dunia itu ingin memastikan Iran tidak membuat bom atom atau bom nuklir dari aktivitas nuklir mereka.
”Kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini," kata Zarif. “Tapi AS tergila-gila untuk mengangkat sanksi, dan Koongres AS keberatan dengan kesepakatan apa pun,” katanya lagi, mengacu pada kesepakatan dalam perundingan nuklir Teheran antara Iran dengan negara-negara kekuatan dunia.
”Iran telah menunjukkan, bahwa kita akan hidup sesuai perjanjian,” ujar Zarif dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri AS, beberapa jam sebelum delegasi Iran bertemu dengan para pejabat AS di New York.
Zarif menyoroti gejolak rakyat Iran. ”Rakyat Iran benar-benar tidak percaya pada Amerika Serikat,” katanya, seperti dikutip Times of Israel, Kamis (18/9/2014), meski ada usaha untuk menanamkan kepercayaan itu.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, menegaskan kedua belah pihak akan bertemu lagi hari ini di New York, untuk membahas putaran perundingan nuklir Teheran yang komprehensif. Nuklir Teheran diprediksi akan menjadi topik pembicaaan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB yang rencananya digelar pekan depan.
Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman (P5 +1) kembali ke meja perundingan dengan Iran di New York, untuk berunding soal aktivitas nuklir Teheran. Negara-negara kekuatan dunia itu ingin memastikan Iran tidak membuat bom atom atau bom nuklir dari aktivitas nuklir mereka.
(mas)