Sanksi Tidak Akan Goyahkan Rusia
A
A
A
BAKU - Azerbaijan menilai, Rusia tidak akan bisa digoyahkan oleh sanki bertubi-bertubi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE). Menurut Deputi Pertama Perdana Menteri Azerbaijan, Yaqub Eyyubov, Rusia terlalu besar untuk digoyahkan oleh sanksi.
“Negara ini memiliki kekayaan dan sumber daya yang sangat besar, memiliki wilayah yang sangat luas dan memiliki sejarah yang sangat kuat,” ungkap Eyyubov, seperti dilansir Itar-tas, Senin (15/9/2014).
Menurutnya, situasi terkini antara UE, AS dan Rusia memang sulit terelakan. Masing-masing pihak memiliki kepentingannya masing-masing di Ukraina. Eyyubov memperingatkan, bahwa sanksi tidak akan melemahkan Rusia, malah akan memperkuat Negara Beruang Merah itu.
“Kami sangat memahami situasi terkini antara UE, AS dan Rusia. Namun, tidak ada satu pihak pun akan mematahkan Rusia. Negara ini tidak akan menyerang, justru sebaliknya, sanksi itu akan memperkuat Rusia,” Eyyuboy menambahkan.
Eyyubov menyebut AS dan UE mengambil sebuah langkah yang salah dengan merubah haluan, dari dialog ke pemberian sanksi. “AS dan UE membuat kesalahan serius, saat mereka memutuskan untuk mengakhiri dialog dan mulai menjatuhkan sanksi kepada Rusia,” ucapnya.
“Negara ini memiliki kekayaan dan sumber daya yang sangat besar, memiliki wilayah yang sangat luas dan memiliki sejarah yang sangat kuat,” ungkap Eyyubov, seperti dilansir Itar-tas, Senin (15/9/2014).
Menurutnya, situasi terkini antara UE, AS dan Rusia memang sulit terelakan. Masing-masing pihak memiliki kepentingannya masing-masing di Ukraina. Eyyubov memperingatkan, bahwa sanksi tidak akan melemahkan Rusia, malah akan memperkuat Negara Beruang Merah itu.
“Kami sangat memahami situasi terkini antara UE, AS dan Rusia. Namun, tidak ada satu pihak pun akan mematahkan Rusia. Negara ini tidak akan menyerang, justru sebaliknya, sanksi itu akan memperkuat Rusia,” Eyyuboy menambahkan.
Eyyubov menyebut AS dan UE mengambil sebuah langkah yang salah dengan merubah haluan, dari dialog ke pemberian sanksi. “AS dan UE membuat kesalahan serius, saat mereka memutuskan untuk mengakhiri dialog dan mulai menjatuhkan sanksi kepada Rusia,” ucapnya.
(esn)