Serang Suriah, Obama Kerahkan Pesawat Mata-mata

Selasa, 26 Agustus 2014 - 13:32 WIB
Serang Suriah, Obama Kerahkan Pesawat Mata-mata
Serang Suriah, Obama Kerahkan Pesawat Mata-mata
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat atas persetujuan Presiden Barack Obama telah mengerahkan sejumlah pesawat mata-mata untuk menjalankan misi serangan militer di Suriah. Misi itu diklaim untuk menumpas kelompok ISIS.

Semula Obama tidak setuju untuk meluncurkan aksi militer di Suriah. Namun, Obama akhirnya menyetujui pengerahan sejumlah pesawat mata-mata yang oleh Pentagon siap digunakan untuk melakukan serangan udara di basis kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sikap Obama yang anti-solusi militer di Suriah untuk menumpas ISIS telah bergeser setelah jurnalis AS, James Foley dipenggal algojo ISIS di wilayah Suriah. Militan ISIS juga mengancam akan memenggal warga AS lainnya yang disandera ISIS di Suriah. (Baca: Berdalih Tumpas ISIS, AS akan Serang Suriah)

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan, bahwa Obama telah setuju untuk meluncurkan aksi militer di Suriah. Tujuannya melindungi warga AS yang ada di negara pimpinan Presiden Bashar al-Assad. ”Itu benar tanpa memperhatikan batas-batas internasional,” kata Earnest, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/8/2014).

Gedung Putih menolak mengomentari keputusan Obama untuk mengotorisasi misi pesawat mata-mata di wilayah Suriah. ”Kami tidak akan mengomentari masalah intelijen atau operasionalnya, tetapi seperti yang telah kita katakana, kami akan menggunakan semua alat yang kita miliki,” kata Caitlin Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Sementara itu, pemerintah Suriah belum mengkonfirmasi misi militer AS di wilayah Suriah dengan dalih menumpas kelompok ISIS. Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem, mengatakan, pada dasarnya Suriah siap diajak bekerja sama untuk memerangi teroris, termasuk kelompok ISIS. (Baca juga: Akan Diserang AS karena ISIS, Ini Reaksi Suriah)

”Suriah siap untuk bekerja sama dan mengkoordinasikan segala upaya, baik regional maupun internasional, untuk memerangi terorisme,” ujarnya.

Kendati demikian, Muallem memperingatkan AS, bahwa setiap serangan di wilayahnya tanpa izin dari Damaskus, itu sama halnya dengan agresi. ”Apa pun di luar ini dianggap agresi,” tegasnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8014 seconds (0.1#10.140)
pixels