Konvoi Rusia di Ukraina Picu Kemarahan Barat

Sabtu, 23 Agustus 2014 - 09:51 WIB
Konvoi Rusia di Ukraina...
Konvoi Rusia di Ukraina Picu Kemarahan Barat
A A A
WASHINGTON - Konvoi Rusia berupa 100 truk bantuan ke Ukraina timur tanpa izin telah memicu kemarahan negara-negara Barat.

Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa minta konvoi Rusia ditarik, karena melanggar kedaulatan Ukraina.Sedangkan NATO menyebut, konvoi Rusia merupakan aksi untuk memicu krisis Ukraina menjadi lebih parah.

Namun, Rusia membantah konvoi bantuan sebagai aksi pelanggaran kedaulatan. Pihak Moskow berdalih tidak ada pasukan dan kendaraan artileri Rusia di Ukraina timur.

Menurut pemerintah Rusia, penundaan penyaluran bantuan sudah tidak bisa ditunda, mengingat rakyat di Ukraina timur sudah menderita.

Truk pertama dari rombongan konvoi Rusia telah tiba di Luhansk, wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis pro-Rusia. (Baca: Kirim Bantuan tanpa Izin, Rusia Dituduh Lakukan Invasi)

PBB, seperti dikutip BBC, telah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas masuknya konvoi Rusia yang oleh Ukraina dianggap sebagai invasi.

Lithuania juga mengecam keras tindakan Rusia. Terlebih konsul kehortmatan di Luhanks telah dibunuh separatis pro-Rusia yang mereka sebut sebagai teroris.

Dalam percakapan telepon, Presiden AS, Barack Obama dan Kanselir Jerman, Angela Merkel memperingatkan bahwa Rusia telah melakukan provokasi dan meningkatkan eskalasi di Ukraina.

Tindakan itumereka anggap berbahaya setelah krisis di Ukrain timut terus memburuk sejak pesawat Malaysia Airlines MH17 jadi korban penembakan saat terbang di wilayah udara Donetsk.

Gedung Putih dan pemerintah Ukraina kompak menyebut konvoi Rusia sebagai aksi terang-terangan pelanggaran kedaulatan di Ukraina.

”Merkel, yang berkunjung ke Kiev pada Sabtu (23/8/2014) untuk membahas masalah itu mengatakan, bahwa dia sangat prihatin dengan perkembangan di Ukrain timur,” bunyi pernyataan Gedung Putih.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4641 seconds (0.1#10.140)