Ulama Top Mesir: ISIS Nodai Citra Islam dan Korup!
A
A
A
KAIRO - Otoritas atas agama Mesir mengecam kelompok bersenjata Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang telah menduduki sebagian wilayah Irak dan Suriah. Mufti atau ulama top Mesir, Shawqi Allam menyebut ISIS telah merusak citra Islam.
”Sebuah ekstrimis dan kelompok berdarah seperti ini menimbulkan bahaya bagi umat Muslim. Menodai citra Islam, menumpahkan darah dan menyebarkan praktik korupsi,” kata ulama berpengaruh di Mesir itu seperti dilansir kantor berta MENA, semalam (12/8/2014).
Komentar itu muncul nyaris bersamaan dengan seruan dari Vatikan agar para pemimpin agama Islam mengutuk aksi kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu.
Sikap Mufti itu mewakili pendapat Al Azhar, salah lembaga pendidikan Islam tertua di dunia, di mana setiap fatwanya berpengaruh bagi mayoritas umat Islam di seluruh dunia.
ISIS yang telah berganti nama menjadi Negara Islam (IS) telah memproklamirkan kekhalifahan Islam, di mana al-Baghdadi menjadi khalifah umat Islam sedunia. Namun, baik kalangan ulama, maupun kelompok militan lain di berbagai dunia tidak mengakuinya.
Dalam komentar yang disampaikan saat kunjungan mantan Perdana Menteri Libanon, Fouad Siniora, Allam mengatakan tindakan ISIS telah merugikan Islam. ”(Mereka) memberikan kesempatan bagi anggotanya yang berusaha untuk mencelakai kita, untuk menghancurkan kita dan mencampuri urusan kita,” ujar Allam.
Sebelumnya, pihak Vatikan menyerukan umat dan para pemimpin agama Islam untuk mengutuk tindakan keji yang dilakukan kelompok ISIS. Sebab, korban ISIS di Irak adalah warga minoritas, termasuk umat Kristen dan penganut Yazidi.
”(Jika) tidak ada penyebab, tentu saja tidak ada agama yang bisa membenarkan kebiadaban seperti itu,” kata Dewan Kepausan Vatikan untuk Dialog Antar-Agama, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa kemarin.
Menurut dewan itu, kondisi umat Kristiani, anggota sekte Yazidi, dan kelompok minoritas di Irak lainnya butuh pertolongan. ”Serta sikap yang jelas dan berani dari pemimpin agama, khususnya Islam,” lanjut pernyataan mereka, seperti dikutip Reuters.
”Sebuah ekstrimis dan kelompok berdarah seperti ini menimbulkan bahaya bagi umat Muslim. Menodai citra Islam, menumpahkan darah dan menyebarkan praktik korupsi,” kata ulama berpengaruh di Mesir itu seperti dilansir kantor berta MENA, semalam (12/8/2014).
Komentar itu muncul nyaris bersamaan dengan seruan dari Vatikan agar para pemimpin agama Islam mengutuk aksi kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu.
Sikap Mufti itu mewakili pendapat Al Azhar, salah lembaga pendidikan Islam tertua di dunia, di mana setiap fatwanya berpengaruh bagi mayoritas umat Islam di seluruh dunia.
ISIS yang telah berganti nama menjadi Negara Islam (IS) telah memproklamirkan kekhalifahan Islam, di mana al-Baghdadi menjadi khalifah umat Islam sedunia. Namun, baik kalangan ulama, maupun kelompok militan lain di berbagai dunia tidak mengakuinya.
Dalam komentar yang disampaikan saat kunjungan mantan Perdana Menteri Libanon, Fouad Siniora, Allam mengatakan tindakan ISIS telah merugikan Islam. ”(Mereka) memberikan kesempatan bagi anggotanya yang berusaha untuk mencelakai kita, untuk menghancurkan kita dan mencampuri urusan kita,” ujar Allam.
Sebelumnya, pihak Vatikan menyerukan umat dan para pemimpin agama Islam untuk mengutuk tindakan keji yang dilakukan kelompok ISIS. Sebab, korban ISIS di Irak adalah warga minoritas, termasuk umat Kristen dan penganut Yazidi.
”(Jika) tidak ada penyebab, tentu saja tidak ada agama yang bisa membenarkan kebiadaban seperti itu,” kata Dewan Kepausan Vatikan untuk Dialog Antar-Agama, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa kemarin.
Menurut dewan itu, kondisi umat Kristiani, anggota sekte Yazidi, dan kelompok minoritas di Irak lainnya butuh pertolongan. ”Serta sikap yang jelas dan berani dari pemimpin agama, khususnya Islam,” lanjut pernyataan mereka, seperti dikutip Reuters.
(mas)