Obama Khawatirkan Warga Eropa Veteran Perang Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, memperingatkan, banyaknya warga Eropa yang menjadi pejuang di Suriah dan Irak bisa mengancam AS. Sebab, dengan paspor Eropa yang mereka miliki, membuat mereka dapat dengan mudah masuk AS, tanpa membutuhkan visa.
Melansir Channel News Asia, Senin (30/6/2014), lebih dari 1.000 orang warga Eropa ikut berjuang di wilayah Timur Tengah, baik di Irak ataupun Suriah. Negara paling banyak mengirim pejuang adalah Prancis. Setidaknya 800 warga Prancis ikut berperang di Suriah, disusul Inggris dan Belgia.
"Kami telah melihat banyak orang Eropa yang bersimpati dengan para militan. Hal ini membuat mereka akhirnya melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk ikut dalam pertempuran. Lalu, mereka kembali ke negara mereka dengan membawa potensi menyebarkan faham yang mereka dapat dari medan pertempuran," ungkap Obama.
“Mereka memiliki paspor Eropa, mereka tidak membutuhkan visa untuk bisa masuk ke AS. Sekarang, kami telah menghabiskan banyak waktu untuk mencegah mereka (warga Eropa) yang ikut berjuang di Timur Tengah masuk ke AS,” Obama menambahkan.
Seorang politisi dari Partai Republik, Peter King, menyatakan, bukan hanya orang Eropa yang berjuang di Timur Tengah yang harus diwaspadai AS, tetapi AS juga harus mulai waspada terhadap warga mereka sendiri.
"Tidak hanya terdapat ribuan orang Eropa yang pernah berjuang di Suriah, tapi saat ini juga ada sekitar 100 warga Amerika yang turut berjuang di Suriah. Bila mereka kembali, pasti akan membawa ancaman tersendiri bagi negara," ungkap King.
Melansir Channel News Asia, Senin (30/6/2014), lebih dari 1.000 orang warga Eropa ikut berjuang di wilayah Timur Tengah, baik di Irak ataupun Suriah. Negara paling banyak mengirim pejuang adalah Prancis. Setidaknya 800 warga Prancis ikut berperang di Suriah, disusul Inggris dan Belgia.
"Kami telah melihat banyak orang Eropa yang bersimpati dengan para militan. Hal ini membuat mereka akhirnya melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk ikut dalam pertempuran. Lalu, mereka kembali ke negara mereka dengan membawa potensi menyebarkan faham yang mereka dapat dari medan pertempuran," ungkap Obama.
“Mereka memiliki paspor Eropa, mereka tidak membutuhkan visa untuk bisa masuk ke AS. Sekarang, kami telah menghabiskan banyak waktu untuk mencegah mereka (warga Eropa) yang ikut berjuang di Timur Tengah masuk ke AS,” Obama menambahkan.
Seorang politisi dari Partai Republik, Peter King, menyatakan, bukan hanya orang Eropa yang berjuang di Timur Tengah yang harus diwaspadai AS, tetapi AS juga harus mulai waspada terhadap warga mereka sendiri.
"Tidak hanya terdapat ribuan orang Eropa yang pernah berjuang di Suriah, tapi saat ini juga ada sekitar 100 warga Amerika yang turut berjuang di Suriah. Bila mereka kembali, pasti akan membawa ancaman tersendiri bagi negara," ungkap King.
(esn)