Tragedi Perahu Karam di Malaysia, 9 WNI Tewas
A
A
A
PETALING JAYA - Dari 97 korban perahu karam di wilayah Banting, Malaysia yang disebut-sebut sebagai warga negara Indonesia (WNI), sebanyak sembilan orang ditemukan dalam kondisi tewas. Perahu itu karam di wilayah perairan yang berjarak dua mil dari Sungai Air Hitam.
Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) kemarin menegaskan, semua penumpang kapal itu adalah WNI. Mereka juga menyebut, perahu itu menuju wilayah Malaysia. Namun, pihak kepolisian Malaysia menyatakan sebaliknya, yakni kapal itu melaju dari Malaysia menuju wilayah Indonesia. (Baca: Perahu Karam di Malaysia, 36 WNI Masih Hilang)
Deputi Kepala Polisi Selangor, Abdul Samah Mat, mengatakan puluhan orang telah diselamatkan, termasuk 12 perempuan dan seorang gadis kecil berusia lima tahun. Menurut Abdul Samah, perahu itu karam sekitar satu jam setelah meninggalkan dermaga di Sungai Yehuda, Pulau Carey. ”Kami meyakini bahwa perahu itu menuju Tanjung Balai, Sumatera,” katanya, seperti dikutip The Star, Kamis (19/6/2014).
Menurutnya, dua helikopter dan 19 kapal, termasuk dari asosiasi nelayan setempat, terlibat dalam pencarian para korban perahu karam. Setidaknya 160 personel dari pihak kepolisian, petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan, petugas Departemen Pertahanan Sipil dan petugas Badan Penegakan Maritim Malaysia terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban.
”Berdasarkan ukuran perahu, kami percaya perahu itu kelebihan beban karena tidak boleh membawa lebih dari 40 orang,” kata Abdul Samah. Para korban selamat telah dirawat di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah. Sedangkan para korban tewas sudah dibawa ke Rumah Sakit Banting.
Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) kemarin menegaskan, semua penumpang kapal itu adalah WNI. Mereka juga menyebut, perahu itu menuju wilayah Malaysia. Namun, pihak kepolisian Malaysia menyatakan sebaliknya, yakni kapal itu melaju dari Malaysia menuju wilayah Indonesia. (Baca: Perahu Karam di Malaysia, 36 WNI Masih Hilang)
Deputi Kepala Polisi Selangor, Abdul Samah Mat, mengatakan puluhan orang telah diselamatkan, termasuk 12 perempuan dan seorang gadis kecil berusia lima tahun. Menurut Abdul Samah, perahu itu karam sekitar satu jam setelah meninggalkan dermaga di Sungai Yehuda, Pulau Carey. ”Kami meyakini bahwa perahu itu menuju Tanjung Balai, Sumatera,” katanya, seperti dikutip The Star, Kamis (19/6/2014).
Menurutnya, dua helikopter dan 19 kapal, termasuk dari asosiasi nelayan setempat, terlibat dalam pencarian para korban perahu karam. Setidaknya 160 personel dari pihak kepolisian, petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan, petugas Departemen Pertahanan Sipil dan petugas Badan Penegakan Maritim Malaysia terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban.
”Berdasarkan ukuran perahu, kami percaya perahu itu kelebihan beban karena tidak boleh membawa lebih dari 40 orang,” kata Abdul Samah. Para korban selamat telah dirawat di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah. Sedangkan para korban tewas sudah dibawa ke Rumah Sakit Banting.
(mas)