Perahu Karam di Malaysia, 36 WNI Masih Hilang
A
A
A
PETALING JAYA - Dari 97 warga negara Indonesia (WNI) penumpang perahu yang karam di Malaysia, sudah 61 orang dinyatakan selamat. Dengan demikian masih 36 WNI yang hingga kini belum ditemukan.
Perahu yang sarat muatan penumpang itu karam diduga akibat bocor pada tengah malam tadi di kawasan Sungai Air Hitam, Banting, dekat Selat Malaka. Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) memastikan 97 penumpang itu merupakan WNI yang memasuki wilayah Malaysia secara ilegal.
Pejabat polisi distrik setempat, Azman Abdul Razak, mengatakan, data korban selamat itu dirilis pada pukul 14.00 waktu Malaysia. Berbeda dengan keterangan MMEA, menurut Azman, perahu yang berisi puluhan WNI itu karam saat perjalanan menuju Indonesia setelah meninggalkan Pulau Carrie.
Menurutnya, perahu itu terhempas badai tropis. Dari 97 penumpang itu, ada yang berusia enam hingga 60 tahun. Pemerintah Malaysia mengaku telah mengerahkan 13 kapal dan satu helikopter ke lokasi kejadian setelah menerima panggilan darurat dari petugas di lapangan.
”Kemungkinan hidup (para penumpang yang hilang) masih tinggi. Itu masih kurang dari 24 jam sejak peristiwa itu terjadi,” kata Azman,dalam konferensi pers di Pantai Kelanang, seperti dikutip New Straits Times, Rabu (18/6/2014).
Seorang nelayan, yang menolak untuk diidentifikasi, mengatakan badai terjadi sekitar pukul 22.10 tadi malam. Testimoni itu, sekaligus menepis dugaan dari petugas Malaysia yang sempat mengira perahu itu mengalami kebocoran sehingga karam.
Baca berita terkait tragedi perahu karam:
Perahu Karam di Malaysia, 66 WNI Diduga Tewas
Perahu Karam di Malaysia, 55 WNI Selamat, 42 Hilang
Bocor, Penyebab Perahu Indonesia Karam di Malaysia
Perahu yang sarat muatan penumpang itu karam diduga akibat bocor pada tengah malam tadi di kawasan Sungai Air Hitam, Banting, dekat Selat Malaka. Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) memastikan 97 penumpang itu merupakan WNI yang memasuki wilayah Malaysia secara ilegal.
Pejabat polisi distrik setempat, Azman Abdul Razak, mengatakan, data korban selamat itu dirilis pada pukul 14.00 waktu Malaysia. Berbeda dengan keterangan MMEA, menurut Azman, perahu yang berisi puluhan WNI itu karam saat perjalanan menuju Indonesia setelah meninggalkan Pulau Carrie.
Menurutnya, perahu itu terhempas badai tropis. Dari 97 penumpang itu, ada yang berusia enam hingga 60 tahun. Pemerintah Malaysia mengaku telah mengerahkan 13 kapal dan satu helikopter ke lokasi kejadian setelah menerima panggilan darurat dari petugas di lapangan.
”Kemungkinan hidup (para penumpang yang hilang) masih tinggi. Itu masih kurang dari 24 jam sejak peristiwa itu terjadi,” kata Azman,dalam konferensi pers di Pantai Kelanang, seperti dikutip New Straits Times, Rabu (18/6/2014).
Seorang nelayan, yang menolak untuk diidentifikasi, mengatakan badai terjadi sekitar pukul 22.10 tadi malam. Testimoni itu, sekaligus menepis dugaan dari petugas Malaysia yang sempat mengira perahu itu mengalami kebocoran sehingga karam.
Baca berita terkait tragedi perahu karam:
Perahu Karam di Malaysia, 66 WNI Diduga Tewas
Perahu Karam di Malaysia, 55 WNI Selamat, 42 Hilang
Bocor, Penyebab Perahu Indonesia Karam di Malaysia
(mas)