Takut Militer, Buruh Kamboja Eksodus dari Thailand

Senin, 16 Juni 2014 - 21:10 WIB
Takut Militer, Buruh...
Takut Militer, Buruh Kamboja Eksodus dari Thailand
A A A
POIPET - Lebih dari 150 ribu pekerja Kamboja telah melarikan diri dari Thailand, karena khawatir akan ditindak junta militer Thailand. Mereka yang berstatus pekerja gelap membawa anak-anak dan barang-barang mereka untuk hengkang dari Thailand.

Eksodus massa buruh yang menjadi kunci dalam industry di Thailand itu dipicu oleh peringatan dari junta militer yang kini menjadi penguasa Thailand. Peringatan itu berupa ancaman penangkapan dan deportasi terhadap pekerja asing ilegal.

”Jumlah warga Kamboja yang pulang dari Thailand sejak pekan lalu dan kini telah menyeberang sebanyak 150 ribu jiwa,” kata Banteay Meanchey, Gubernur Kor Sam Saroeut, Senin (16/6/2014).

Organisasi Internasional untuk Migran, (IOM) menegaskan sekitar 10 ribu pekerja telah tiba di Poipet hari ini. Mereka menunggu truk-truk militer Kamboja untuk mengangkut mereka pulang.

Menurutnya, jalur utama dari kota perbatasan tersebut penuh sesak dengan kendaraan yang mengangkut para buruh Kamboja. Kepadatan jalur utama itu diprediksi akan terjadi hingga tengah malam nanti.

Seng Phoan, 18, seorang pekerja konstruksi yang sudah dua bulan di Thailand mengaku ikut pulang ke negaranya.”Saya memutuskan untuk pulag, karena saya takut ditangkap oleh tentara Thailand,” ujarnya, seperti dikutip AFP.

”Saya sangat khawatir tentang keselamatan saya. Jika saya dapat menemukan pekerjaan di sini, saya tidak akan kembali lagi ke Thailand,” imbuh Seng.

Menurut IOM, Thailand selama ini menjadi rumah bagi tiga juta buruh migran. Sebanyak 180 ribu buruh migran, berasal dari Kamboja dengan status buruh gelap atau ilegal..

Sementara itu, junta militer Thailad telah menghentikan rumor soal ancaman penangkapan para buruh migran ilegal. Juru bicara militer Thailand, Winthai Suvaree, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa NCPO (korps junta militer Thailand) tidak memiliki kebijakan untuk menindak para pekerja Kamboja.

”Ada yang memicu orang-orang ini untuk pergi. Ada rumor yang muncul di kalangan masyarakat Kamboja. Mereka takut untuk tinggal di Thailand,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7465 seconds (0.1#10.140)