Protes Kudeta Militer, Aktivis Thailand Mogok Makan
A
A
A
BANGKOK - Seorang aktivis politik Thailand, Chalad Vorachat, pada Selasa (10/6/2014) memulai aksi mogok makan untuk memprotes kudeta militer pimpinan Jenderal Prayuth Chan-ocha.
Chalad sejatinya seorang mantan Letnan Angkatan Laut Thailand yang sudah pensiun. Dia menuduh militer Thailand telah melakukan pengkhianatan terhadap undang-undang dasar negara tersebut.
“Untuk mengumumkan darurat militer saja, negara harus berada dalam kondisi perang, atau harus ada konflik kekerasan. Izin juga harus diberikan oleh perdana menteri dan raja,” ujar Chalad mencontohkan kejanggalan tindakan militer pimpinan Jenderal Prayuth.
”Tapi tentara telah maju ke depan, dengan merebut kekuasaan,” lanjut Chalad, seperti dikutip Reuters. Jenderal Prayuth memimpin kudeta dengan mengambil alih kekuasaan pada 22 Mei 2014. Kudeta militer terjadi dengan klaim untuk memulihkan ketertiban setelah hampir tujuh bulan negara itu mengalami kekacauan politik.
Krisis Thailand bermula dari aksi demonstran pro-oposisi yang menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra lengser. Yingluck yang merupakan adik mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra menolak mundur.
Namun,akhirnya Yingluck dicopot dari jabatannya oleh Mahkamah Konsitusi atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.
Di saat pemerintahan dijabat perdana menteri sementara yang tak lain tokoh dari orang dekat keluarga Shinawatra, militer beraksi. Jenderal Prayuth mendadak mengumumkan darurat militer, dan tiba-tiba militer mengambil alih kekuasaan.
Chalad sejatinya seorang mantan Letnan Angkatan Laut Thailand yang sudah pensiun. Dia menuduh militer Thailand telah melakukan pengkhianatan terhadap undang-undang dasar negara tersebut.
“Untuk mengumumkan darurat militer saja, negara harus berada dalam kondisi perang, atau harus ada konflik kekerasan. Izin juga harus diberikan oleh perdana menteri dan raja,” ujar Chalad mencontohkan kejanggalan tindakan militer pimpinan Jenderal Prayuth.
”Tapi tentara telah maju ke depan, dengan merebut kekuasaan,” lanjut Chalad, seperti dikutip Reuters. Jenderal Prayuth memimpin kudeta dengan mengambil alih kekuasaan pada 22 Mei 2014. Kudeta militer terjadi dengan klaim untuk memulihkan ketertiban setelah hampir tujuh bulan negara itu mengalami kekacauan politik.
Krisis Thailand bermula dari aksi demonstran pro-oposisi yang menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra lengser. Yingluck yang merupakan adik mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra menolak mundur.
Namun,akhirnya Yingluck dicopot dari jabatannya oleh Mahkamah Konsitusi atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.
Di saat pemerintahan dijabat perdana menteri sementara yang tak lain tokoh dari orang dekat keluarga Shinawatra, militer beraksi. Jenderal Prayuth mendadak mengumumkan darurat militer, dan tiba-tiba militer mengambil alih kekuasaan.
(mas)