Palestina Sambut Era Baru
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmud Abbas telah menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintahan persatuan Palestina yang dipimpin oleh Rami Hamdallah pada Senin (2/6/2014), setelah dia mengesahkan pemerintahan baru tersebut.
Penyatuan yang mendapat kecaman dari Barat dan Israel ini dianggap sebagai era baru dari Palestina yang telah terpisah selama satu dekade terakhir akibat perbedaan pandangan Politik. Tepi Barat dikuasai Fatah, sedangkan Gaza dikuasai oleh Hamas.
Dalam pidato pertamannya seperti dilansir Reuters, Rami Hamdallah menegaskan bahwa mereka akan melawan segala bentuk pejajahan yang banyak dikaitkan banyak pihak kepada perlawan terhadap Israel.
Susunan kabinet dalam pemerintahan Hamdallah dikalim oleh pihak Palestina sebagai pemerintahan yang netral karena diisi oleh para teknokrat-teknokrat netral yang bukan bagian dari Hamas, Fatah, ataupun dari kelompok lainnya.
Dengan bersatunya kedua pihak secara langsung membuat Milisi Hamas, Brigade Qassam yang kerap melakukan serangan terhadap Israel dan dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel telah sah menjadi tentara nasional Palestina.
Israel melalui Perdana Menteri mereka Benjamin Netanyahu sendiri sudah meminta kepada dunia internasional untuk tidak terburu-buru mengakui negara Palestina. Karena menurut dia, dengan bersatunya Fatah dan Hamas akan memperkuat gerakan teror di wilayah mereka.
Penyatuan yang mendapat kecaman dari Barat dan Israel ini dianggap sebagai era baru dari Palestina yang telah terpisah selama satu dekade terakhir akibat perbedaan pandangan Politik. Tepi Barat dikuasai Fatah, sedangkan Gaza dikuasai oleh Hamas.
Dalam pidato pertamannya seperti dilansir Reuters, Rami Hamdallah menegaskan bahwa mereka akan melawan segala bentuk pejajahan yang banyak dikaitkan banyak pihak kepada perlawan terhadap Israel.
Susunan kabinet dalam pemerintahan Hamdallah dikalim oleh pihak Palestina sebagai pemerintahan yang netral karena diisi oleh para teknokrat-teknokrat netral yang bukan bagian dari Hamas, Fatah, ataupun dari kelompok lainnya.
Dengan bersatunya kedua pihak secara langsung membuat Milisi Hamas, Brigade Qassam yang kerap melakukan serangan terhadap Israel dan dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel telah sah menjadi tentara nasional Palestina.
Israel melalui Perdana Menteri mereka Benjamin Netanyahu sendiri sudah meminta kepada dunia internasional untuk tidak terburu-buru mengakui negara Palestina. Karena menurut dia, dengan bersatunya Fatah dan Hamas akan memperkuat gerakan teror di wilayah mereka.
(esn)