NATO Siap Ladeni Rusia jika Serbu Baltik
A
A
A
OLKUSZ-Sebuah dokumen perencanaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah bocor ke media. Isinya adalah persiapan NATO untuk meladeni pasukan Rusia, jika setiap saat menyerang negara-negara Baltik.
“NATO akan berjuang untuk mempertahankan negara-negara Baltik dari setiap agresi Rusia dengan cara konvensional,” bunyi bocoran dokumen tersebut yang dirilis media Jerman, Spiegel, Senin (19/5/2014).
Negara-negara di Eropa Timur, terutama tiga negara Baltik, yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania telah gusar setelah Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina. Tak hanya itu kegusaran tiga negara pecahan Uni Soviet yang telah bergabung ke NATO itu juga dipicu keberadaan 40 ribu pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
Untuk meredam kecemasan tiga negara Baltik itu, Amerika Serikat telah mengirimkan 600 tentaranya ke tiga negara itu. Ratusan tentara Amerika Serikat tersebut akan bergabung dengan pasukan NATO lainnya untuk siaga dan latihan perang di Eropa Timur.
“Kemampuan dan niat Rusia untuk melakukan agresi militer secara signifikan tanpa banyak peringatan menimbulkan ancaman luas terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan Eropa -Atlantik,” tulis media Jerman itu mengutip bocoran dokumen perencanaan pertahanan NATO.
Masih menurut bocoran dokumen itu, Rusia disebut-sebut mampu melakukan aksi militer dalam waktu singkat secara sewenang-wenang. Pihak NATO sendiri menolak mengomentari bocoran dokumen tersebut.
“Kita tidak pernah mengomentari dugaan kebocoran atau rencana pertahanan kami, tugas utama NATO adalah pertahanan kolektif dan kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk mempertahankan sekutu setiap saat jika diserang,” kata juru bicara NATO, Oana Lungescu.
”Mengingat situasi keamanan baru yang diciptakan oleh agresi ilegal dan tidak sah Rusia dalam melawan Ukraina, kami telah mengambil langkah cepat untuk meningkatkan keamanan kolektif di udara, di laut dan di darat,” lanjut Lungescu, seperti dikutip Moscow Times.
“NATO akan berjuang untuk mempertahankan negara-negara Baltik dari setiap agresi Rusia dengan cara konvensional,” bunyi bocoran dokumen tersebut yang dirilis media Jerman, Spiegel, Senin (19/5/2014).
Negara-negara di Eropa Timur, terutama tiga negara Baltik, yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania telah gusar setelah Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina. Tak hanya itu kegusaran tiga negara pecahan Uni Soviet yang telah bergabung ke NATO itu juga dipicu keberadaan 40 ribu pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
Untuk meredam kecemasan tiga negara Baltik itu, Amerika Serikat telah mengirimkan 600 tentaranya ke tiga negara itu. Ratusan tentara Amerika Serikat tersebut akan bergabung dengan pasukan NATO lainnya untuk siaga dan latihan perang di Eropa Timur.
“Kemampuan dan niat Rusia untuk melakukan agresi militer secara signifikan tanpa banyak peringatan menimbulkan ancaman luas terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan Eropa -Atlantik,” tulis media Jerman itu mengutip bocoran dokumen perencanaan pertahanan NATO.
Masih menurut bocoran dokumen itu, Rusia disebut-sebut mampu melakukan aksi militer dalam waktu singkat secara sewenang-wenang. Pihak NATO sendiri menolak mengomentari bocoran dokumen tersebut.
“Kita tidak pernah mengomentari dugaan kebocoran atau rencana pertahanan kami, tugas utama NATO adalah pertahanan kolektif dan kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk mempertahankan sekutu setiap saat jika diserang,” kata juru bicara NATO, Oana Lungescu.
”Mengingat situasi keamanan baru yang diciptakan oleh agresi ilegal dan tidak sah Rusia dalam melawan Ukraina, kami telah mengambil langkah cepat untuk meningkatkan keamanan kolektif di udara, di laut dan di darat,” lanjut Lungescu, seperti dikutip Moscow Times.
(mas)