Ledakan bom tewaskan 3 polisi di Thailand selatan
A
A
A
Sindonews.com – Setidaknya tiga orang anggota polisi tewas dan 20 orang lainnya menderita luka-luka dalam serangan bom di sebuah lomba memancing di Thailand selatan yang sarat dengan konflik, ungkap pejabat setempat pada Sabtu (26/4/2014).
Seperti dilansir Channel News Asia, bom tersebut diledakan dengan menggunakan perangkat remote control. Bom itu sendiri sudah diletakan di dekat pos polisi yang berdekatan dengan lokasi lomba memancing di distrik Sai Buri, provinsi Pattani.
Patani adalah salah satu dari tiga provinsi di Thailand memiliki mayoritas penduduk Muslim di Thailand. Daerah tersebut berada dalam cengkeraman pemberontakan selama satu dekade terakhir yang telah menelan korban jiwa lebih dari 6.000 orang, sebagian besar dari mereka warga sipil.
“Para pejabat di wilayah tersebut sedang berada dalam keadaan waspada, menjelang peringatan 10 tahun serangan di sebuah masjid di Pattani yang menewaskan 32 gerilyawan,” ungkap Paradorn Pattanatabut, penasihat keamanan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Upaya pemerintah untuk melakukan pembicaraan damai dengan pemberontak yang mewakili beberapa kelompok utama di wilayah tersebut telah terhenti semenjak krisis politik di Thailand pecah enam bulan yang lalu.
Seperti dilansir Channel News Asia, bom tersebut diledakan dengan menggunakan perangkat remote control. Bom itu sendiri sudah diletakan di dekat pos polisi yang berdekatan dengan lokasi lomba memancing di distrik Sai Buri, provinsi Pattani.
Patani adalah salah satu dari tiga provinsi di Thailand memiliki mayoritas penduduk Muslim di Thailand. Daerah tersebut berada dalam cengkeraman pemberontakan selama satu dekade terakhir yang telah menelan korban jiwa lebih dari 6.000 orang, sebagian besar dari mereka warga sipil.
“Para pejabat di wilayah tersebut sedang berada dalam keadaan waspada, menjelang peringatan 10 tahun serangan di sebuah masjid di Pattani yang menewaskan 32 gerilyawan,” ungkap Paradorn Pattanatabut, penasihat keamanan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Upaya pemerintah untuk melakukan pembicaraan damai dengan pemberontak yang mewakili beberapa kelompok utama di wilayah tersebut telah terhenti semenjak krisis politik di Thailand pecah enam bulan yang lalu.
(esn)