Piramida misterius AS, tameng gempuran rudal Soviet
A
A
A
Sindonews.com – Bangunan tua berbentuk piramida, ternyata tidak hanya terdapat di Mesir. Di wilayah Nekoma, Dakota utara, perbatasan Amerika Serikat (AS) dan Kanada juga terdapat piramida raksasa.
Fungsi piramida milik AS itu masih miterius. Namun, sejumlah laporan menyebut piramida itu menjadi bangunan sistem pertahanan anti-rudal balistik yang dibangun AS. Washington membangun tameng rudal itu, ketika terjadi Perang Dingin dengan Uni Soviet.
Piramida itulah yang menjadi andalan AS kala itu untuk menjatuhkan rudal-rudal Uni Soviet yang menyasar ke AS.
Piramida di Nekoma disebut-sebut bagian dari kelompok fasilitas militer yang dulu dikenal sebagai Stanley R. Mickelsen Safeguard Complex. Seperti nama bangunannya, piramida dibangun atas prakarsa Komandan Angkatan Udara AS kala itu, Jenderal Stanley Mickelsen. Bangunan itu beroperasi pada tahun 1975.
Di dalam piramida tersebut, terdapat radar yang mampu melacak obje udara di segala arah yang dianggap membahayakan keamanan AS. Secara keseluruhan, di kompleks bangunan piramida tersebut dilengkapi dengan peluncur anti-rudal balistik 30 LIM - 49 Spartan.
”Pada tanggal 10 Februari 1976, situs itu resmi dinonaktifkan, setelah kurang dari satu tahun dioperasikan,” tulis Mail Online dalam laporannya yang dirilis Senin (14/4/2014). Dokumentasi piramida AS itu diabadikan fotografer Benjammin Halpern, sebelum akhirnya diminta Pemerintah AS.
Fungsi piramida milik AS itu masih miterius. Namun, sejumlah laporan menyebut piramida itu menjadi bangunan sistem pertahanan anti-rudal balistik yang dibangun AS. Washington membangun tameng rudal itu, ketika terjadi Perang Dingin dengan Uni Soviet.
Piramida itulah yang menjadi andalan AS kala itu untuk menjatuhkan rudal-rudal Uni Soviet yang menyasar ke AS.
Piramida di Nekoma disebut-sebut bagian dari kelompok fasilitas militer yang dulu dikenal sebagai Stanley R. Mickelsen Safeguard Complex. Seperti nama bangunannya, piramida dibangun atas prakarsa Komandan Angkatan Udara AS kala itu, Jenderal Stanley Mickelsen. Bangunan itu beroperasi pada tahun 1975.
Di dalam piramida tersebut, terdapat radar yang mampu melacak obje udara di segala arah yang dianggap membahayakan keamanan AS. Secara keseluruhan, di kompleks bangunan piramida tersebut dilengkapi dengan peluncur anti-rudal balistik 30 LIM - 49 Spartan.
”Pada tanggal 10 Februari 1976, situs itu resmi dinonaktifkan, setelah kurang dari satu tahun dioperasikan,” tulis Mail Online dalam laporannya yang dirilis Senin (14/4/2014). Dokumentasi piramida AS itu diabadikan fotografer Benjammin Halpern, sebelum akhirnya diminta Pemerintah AS.
(mas)