Kiev kantongi bukti Rusia biang kekacauan di Ukraina
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Luar Negeri Ukraina menuduh Layanan Khusus Rusia terlibat dalam operasi separatis di Ukraina Timur. Mereka mengklaim sudah mengantongi bukti, bahwa Rusia sebagai biang kekacauan di Ukraina timur yang kini sedang memanas.
“Layanan khusus Rusia dan penyabot memulai operasi separatis besar-besaran untuk merebut kekuasaan, mengacaukan situasi yang mengancam kehidupan warga Ukraina, serta pemisahan wilayah dari negara kita,” demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Ukraina yang diterima Sindonews, Senin (14/4/2014) dari Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta.
Dengan kondisi seperti itu, Pemerintah Ukraina merasa perlu meluncurkan operasi anti-teroris. ”Untuk melindungi kehidupan orang-orang, integritas teritorial dan keamanan negara, Badan Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina telah memutuskan untuk meluncurkan operasi anti-teroris besar-besaran terhadap mereka yang berusaha untuk menghancurkan negara kita,” lanjut pernyataan Pemerintah Ukraina itu.
Sedangkan bukti-bukti keterlibatan Layanan Khusus Rusia yang mendukung pemberontakan separatis akan dibeberkan kepada masyarakat internasional. ”Kementerian Luar Negeri Ukraina memiliki semua bukti nyata. Informasi yang relevan dan bukti akan disajikan kepada masyarakat internasional pada pertemuan pada tanggal 17 April 2014 di Jenewa,” imbuh pernyataan kementerian itu.
Sementara itu, citra satelit Inggris juga mengungkap pengerahan puluhan ribu pasukan Rusia, lengkap dengan perlatan tempur di perbatasan Ukraina. Bocoran citra satelit itu diungkapkan Duta Besar Inggris untuk PBB, Mrk Lyall Grant.
”Citra satelit menunjukkan bahwa ada sekitar 35.000 hingga 40.000 tentara Rusia di sekitar perbatasan dengan Ukraina. Mereka dilengkapi dengan pesawat tempur, tank, artileri dan logistik pendukung,” ungkap Grant.
“Layanan khusus Rusia dan penyabot memulai operasi separatis besar-besaran untuk merebut kekuasaan, mengacaukan situasi yang mengancam kehidupan warga Ukraina, serta pemisahan wilayah dari negara kita,” demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Ukraina yang diterima Sindonews, Senin (14/4/2014) dari Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta.
Dengan kondisi seperti itu, Pemerintah Ukraina merasa perlu meluncurkan operasi anti-teroris. ”Untuk melindungi kehidupan orang-orang, integritas teritorial dan keamanan negara, Badan Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina telah memutuskan untuk meluncurkan operasi anti-teroris besar-besaran terhadap mereka yang berusaha untuk menghancurkan negara kita,” lanjut pernyataan Pemerintah Ukraina itu.
Sedangkan bukti-bukti keterlibatan Layanan Khusus Rusia yang mendukung pemberontakan separatis akan dibeberkan kepada masyarakat internasional. ”Kementerian Luar Negeri Ukraina memiliki semua bukti nyata. Informasi yang relevan dan bukti akan disajikan kepada masyarakat internasional pada pertemuan pada tanggal 17 April 2014 di Jenewa,” imbuh pernyataan kementerian itu.
Sementara itu, citra satelit Inggris juga mengungkap pengerahan puluhan ribu pasukan Rusia, lengkap dengan perlatan tempur di perbatasan Ukraina. Bocoran citra satelit itu diungkapkan Duta Besar Inggris untuk PBB, Mrk Lyall Grant.
”Citra satelit menunjukkan bahwa ada sekitar 35.000 hingga 40.000 tentara Rusia di sekitar perbatasan dengan Ukraina. Mereka dilengkapi dengan pesawat tempur, tank, artileri dan logistik pendukung,” ungkap Grant.
(mas)