Operasi anti-teroris, 70 penyerbu gedung Ukraina ditangkap

Selasa, 08 April 2014 - 13:51 WIB
Operasi anti-teroris, 70 penyerbu gedung Ukraina ditangkap
Operasi anti-teroris, 70 penyerbu gedung Ukraina ditangkap
A A A
Sindonews.com – Aparat Pemerintah Ukraina telah meluncurkan operasi anti-teroris di wilayah timur Kota Kharkiv. Sebanyak 70 orang yang terlibat dalam penyerbuan gedung pemerintah ditangkap.

Ke-70 orang penyerbu gedung itu dituduh terlibat dalam aksi separatis atau gerakan untuk memisahkan sebuah wilayah dari Ukraina. Penangkapan pulihan orang itu telah dikonfirmasi Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, Selasa (8/4/2014).

“Sebuah operasi anti-teroris telah diluncurkan. Pusat kota telah diblokir, termasuk stasiun radio. Jangan khawatir. Setelah kami selesai (melakukan operasi anti-teroris), kami akan membukanya lagi,” tulis Avakov, di halaman Facebook-nya.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina, seperti dikutip Kantor berita Interfax wilayah Ukraina, menyatakan, puluhan orang itu sudah ditahan. ”Kegiatan ilegal yang berkaitan dengan separatisme, organisasigangguan massal, merusak kesehatan orang, dan melanggar hukum lainnya,” bunyi pernyataan Kementerian itu merinci tuduhan yang dikenakan terhadap puluhan orang tersebut.

Operasi anti-teroris itu diluncurkan menyusul aksi massa yang menyerbu gedung-gedung pemerintah di tiga kota, di Ukraina timur. Yakni di Donetsk, Luhansk dan Kharkiv. Mereka menuntut referendum kemerdekaan dari pemerintah baru Ukraina.

Massa pro-Rusia bentrok dengan polisi dan mengibarkan bendera Rusia di senjumlah bangunan. Amukan massa itu bukan yang pertama kali terjadi di Ukraina timur. Aksi serupa bermunculan dengan lebih terkoordinasi.

Akibat amukan massa itu, para pejabat baru Ukraina membatalkan lawatan mereka ke luar negeri. Mereka khawatir jika Presiden Rusia, Vladimir Putin, setiap saat mengklaim bahwa Kiev telah kehilangan kontrol dari timur Ukraina, dan Rusia bisa campur tangan, seperti halnya yang terjadi di Crimea sebelumnya. Putin sendiri pernah mengatakan, bahwa Moskow berhak melindungi warga etnis Rusia di Ukraina.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5886 seconds (0.1#10.140)